TOPIKterkini.com, TAKALAR — Buntut panjang dari perlakuan intimidasi yang dilakukan oleh oknum kontraktor, kian menambah daftar panjang kasus kekerasan yang dialami seorang jurnalis/wartawan di berbagai wilayah, tak terkecuali di kabupaten Takalar.
Baru baru ini, salah seorang oknum kontraktor terpaksa harus berurusan dengan polisi pasca dilaporkan terkait dugaan intimidasi yang dilakukan terhadap salah seorang wartawan dan juga keluarga.
Namun dibalik itu semua, ada pertanyaan besar yang dianggap sebagai pemicu dari kejadian ini yaitu Proyek Penimbunan yang dikerjakan oleh perusahaan CV. Nassami Konstruksindo yang menelan anggaran senilai kurang lebih Rp. 4 Miliar.
Pertanyaan lain kemudian muncul, “Ada apa dibalik proyek penimbunan tersebut”. Pasalnya, dalam pelaksanaannya baik Dinas PU Takalar maupun pihak Kontraktor dinilai telah mengangkangi sejumlah aturan yang ada.
Hal itu diungkapkan sumber terpercaya yang tidak ingin namanya dipublish.
“Kenapa meski bereaksi begitu keras jika memang tidak ada keanehan atau penyimpangan di dalam pelaksanaanya,” ungkapnya kepada media Topikterkini.com saat bincang lepas di bilangan kota Takalar.
“Ini bukan uang pribadi tetapi uang negara yang digunakan yang sudah semestinya diketahui khalayak baik dalam bentuk transparansi maupun dalam hal pengawasan,” bebernya.
“Jadi kami pikir tidak perlulah parno jika memang yang dilaksanakan sudah dijalankan sesuai relnya (aturan.red) masing-masing,” tutupnya.
Diketahui bahwa proyek tersebut adalah untuk Pembangunan Alun-alun Kota Takalar,dengan nilai kontrak sebesar Rp.4 miliar lebih, sebagai penyedia adalah perusahaan CV. Nassami Konstruksindo, sementara konsultan pengawas adalah CV. C97 Konsultan. (*)
