Topikterkini.com.Morowali Utara, Korololama. Pertemuan Raya Pemuda Gereja (PRPG) ke-75 Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) siap digelar di Desa Tomata, Kecamatan Mori Atas, Kabupaten Morowali Utara.
Acara yang akan diikuti sekitar 15.000 pemuda dari seluruh Klasis GKST se-Sulawesi Tengah ini akan berlangsung 14-21 Juli dengan pusat kegiatan di Lapangan Sepak Bola Pambarea, Tomata.
Jurnalis MCDD melaporkan dari Tomata bahwa suasana Desa Tomata sejak Sabtu semakin meriah setelah dipadati ribuan peserta dan pengunjung dari berbagai kabupaten.
Para pemuda tinggal di tenda-tenda yang disiapkan dan disebar pula ke rumah-rumah penduduk sebagai tempat menginap.
Gubernur Sulawesi Tengah H Rusdy Mastura yang didampingi Bupati Morut Delis J. Hehi, Bupati Poso Verna Inkiriwang dan Bupati Sigi Irwan Lapatta dijadwalkan membuka perhelatan pemuda gereja terakbar di Sulteng itu pada Minggu, 14 Juli 2024.
Selain kegiatan rohaniah seperti ibadah dan seminar, PRPG ini juga menggelar berbagai perlombaan bidang seni dan olah raga.
Sementara itu bertempat di gedung Balai Desa Korololama, Bupati Morowali Utara Dr. dr. Delis Julkarson Hehi, M.A.R.S melepas kontingen PRPG Klasis Kolonodale yang berkekuatan 316 peserta.
Mereka akan mengikuti berbagai macam kegiatan yang akan dilombakan seperti voli, sepak bola, lari marathon, defile peserta, lomba nyanyi solo, kwartet, vocal group dan beberapa lainnya.
Bupati Delis menekankan bahwa PRPG merupakan ajang kasih persaudaraan, yang merepresentasikan pemuda sebagai bagian dari gereja.
“Untuk itu mari kita menjaga nama baik perhelatan PRPG ini, jangan sampai ada hal-hal yang menciderai kegiatan ini,” ujarnya.
Kurang lebih 15.000an orang yang akan hadir dalam kegiatian ini, dengan berbagai kepribadian, berkumpul dalam satu tempat, untuk itu wajib bagi kita mengendalikan diri agar PRPG ini sukses.
Delis juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Daerah telah mengalokasikan dana sebesar Rp300 juta untuk kegiatan kepemudaan gereja ini.
Ada juga anggaran ekstra Rp100 juta diberikan untuk pembenahan lokasi kegiatan seperti air bersih dan perbaikan fasilitas lainnya.
“Ini adalah wujud kesungguhan pemerintah daerah Morut untuk menyukseskan kegiatan ini,” kata Delis yang memimpin Morut sejak 30 April 2021 itu.
Kami pun sadar, kata bupati yang juga aktifis kegiatan gerejawi itu, tidak ada perhelatan yang tidak mempunyai kekurangan, tak ada gading yang tak retak.
“Panitia pasti akan ada kekurangan, begitu juga kontingen khususnya kontingen Klasis Kolonodale, tentunya kita akan jumpai kekurangan, untuk itu mari kita komunikasikan baik-baik, karena kita membawa nama besar pemuda GKST membawa nama besar gereja, mari kita menjaga nama baik gereja,” ujar Delis. (R/R)
(Sutrisno).