Topikterkini.com LOMBOK BARAT (NTB) : Buruknya layanan di birokrasi Pemda lobar salah siapa !!!
Pangkal dari berbagai permasalahan di daerah adalah mindset aparatur yang tidak berorientasi pada pelayanan,Hal ini turut diperparah oleh distribusi jabatan yang tidak berbasis pada kompetensi, Yang terjadi kemudian, birokrasi tidak dikelola oleh tangan-tangan ahli dan profesional. Sehingga wajar saja jika kinerja birokrasi tidak menunjukkan performa terbaik.
Erwin Ibrahim kami sebagai bagian dari aktivis lobar sangan kecewa dengan kinerja pejabat Pemda di saat ingin makukan hearing terkait bobbroknya pelayanan, dugaan nepotisme dan KKN DI PTAMGM,dan lebih pada dugaan RUPS PT AMGM yang diduga syarat kepentingan dan kolusi mantan dirut yg mengundurkan diri tanpa laporan pertanggungjawaban
Gabungan aktivis Lombok barat sangat kecewa lantaran surat hearing Menyoal PT AMGM yang akan d lakukan hari Selasa tak bisa di terima oleh pihak Pemda lantaran para pejabat lobar pergi kunjungan kerja padahal jauk hari surat hearing sudah kami masukkan.
Asmuni mewakili atas nama gabungan aktivis lobar juga angkat bicara bahwa dia menilai Pemda lobar seperti sedang bingung mau berbuat apa untuk kemajuan daerah Lobar itu sendiri,selogan lombok barat bangkit seperti simbol semat tidak benar di realisasi atas bukti kinerja pejabat tinggi Pemda dan PTAMGM !!!
Kinerja Pemda di anggap cacat atau buruk ,untuk apa ilmu setinggi langit jika tak punya kepedulian terhadap daerah!!!
Corak birokrasi demikian bukan masalah baru yang datang beberapa tahun terakhir,seolah birokrasi tidak dibentuk untuk mengurus kepentingan rakyat, tetapi untuk mengurus kepentingan raja dan kerajaan. Pola pikir seperti ini dipelihara dan diperkuat pada zaman moderenisasi spt skrng ini, Tampak pada berbagai aspek dari pola pikir pejabatnya di mana prosedur pelayanan dirancang lebih untuk menjalankan fungsi kontrol daripada fungsi pelayanan.
Wajah birokrasi demikian sepatutnya menjadi titik balik pimpinan pemda untuk menajamkan implementasi khususnya di daerah. Mengindentifikasi budaya kerja organisasi adalah prioritas kerja dari berbagai aspek perubahan lainnya. Jika mental birokrat masih bermental kekuasaan, maka implementasi yang dihasilkan tidak lebih dari sekadar lembar-lembar evaluasi yang tidak bermakna.
Karena itu, langkah ekstrem perlu diambil demi menyelamatkan daerah dari beban pejabat yang tak mampu memberi manfaat apa-apa kepada masyarakat baik di PTAMGM maupun di Pemda sendiri.
Tidak sulit untuk mengurai benang kusut atas buruknya pelayanan di daerah ini,Kita hanya butuh komitmen dari pemerintah daerah Namun, seringkali para pejabat menolak berubah karena kepentingan pribadi kelompok dan golongan nya.
# Dan kami tidak akan lantas diam atas persolan demikian ,sya mewakili atas nama gabungan aktivis lobar akan segera menggelar aksi Akbar ke Pemda dan PTAMGM dalam waktu dekat setelah pera pejabat tinggi pulang dari yang nama nya kunjungan kerja.(TT-01).