PURWAKARTA, Topikterkini.com — Tongkat komando Batalyon Satria Sandi Yudha Kostrad (Yon Intelpur) resmi berganti dari letkol inf. Edy Syahputra, SH.,M.IP kepada Mayor Inf. Sudarmin di waduk Jatiluhur Purwakarta, Selasa (15/10/2024).
Batalyon Satria Sandi Yudha Kostrad atau dahulu dikenal dengan nama Batalyon Intelijen Kostrad (Yon Intelpur) merupakan satuan pasukan berkualifikasi khusus setingkat Batalyon Intelijen yang berada di bawah Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat.
Sebelumnya Mayor Inf Sudarmin bertugas sebagai Kasi Intel Ops di Devisi III Kostrad yang berada di Bontomarannu, Kabupaten Gowa. Sulawesi Selatan.
Mayor Sudarmin adalah putra asal Takalar yang lahir di Maros, 5 April 1984 saat bapaknya bertugas di Batalyon 433. Terakhir Bapaknya bertugas di Kodim 1426 Takalar dengan pangkat Peltu.
Darmin dibesarkan di Takalar, daerah yang berjuluk Butta Panrannuangta, tepatnya di kecamatan Polongbangkeng Utara. Ia memulai sekolah dasar di SDN Palleko dan melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Polut, terakhir di SMA 3 Takalar sebelum akhirnya mengikuti pendidikan sebagai Taruna Akmil di Magelan pada tahun 2003.
Kini, Darmin telah menikah dengan, Erra Suryaningtiastuti dan telah dikarunia dua orang anak. Istrinya juga seorang Abdi Negara, Alumni Akademi Kepolisian berpangkat satu melati emas.
Saat di hubungi lewat via telfon Alumni Akmil 2006 itu pun mengisahkan riwayat keluarganya, mulai dari kedisiplinan Bapaknya sebagai anggota TNI hingga Almarhum Ibunda yang membesarkanya bersama kedua saudara laki-lakinya.
“Bapak saya Muh. Dahlan Dg. Ngitung seorang TNI AD dengan pangkat terakhir Peltu, berdinas di Kodim 1426 Takalar. Beliau cukup disiplin kepada kami. Sementara Ibu Saya, Syamsiah Dg Tarring sudah meninggal beliau begitu penyayang dan sangat perhatian. Mungkin perpaduan dari kedisiplinan dan kasih sayang itu yang membuat kami tiga bersaudara bisa sukses seperti saat ini,” kata Sudarmin.
Lebih lanjut, Darmin mengungkap rahasia dari kesuksesan yang diraihnya bersama dua orang saudaranya yang menurutnya dikarenakan perpaduan kedisiplinan dan kasih sayang dari kedua orang tuanya.
“Alhamdulillah berkat doa kedua orang tua serta perpaduan dari kedisiplinan dan kasih sayang mereka hingga kami tiga bersaudara bisa sukses seperti saat ini. Mulai dari kakak saya Sudirman masuk polisi dan saat ini berpangkat Aipda. Adik Sudarno juga lolos TNI AD dan tugas di Rindam Hasanuddin berpangkat lettu Inf,” kenang Darmin.
Sebagai seorang lelaki bugis Makassar, Ia memegang teguh prinsip sekali layar berkembang pantang biduk surut kepantai. Bagi sudarmin seorang prajurit harus berjiwa kesatria, pantang mundur sebelum berhasil dalam tugas meski jiwa dan raga jadi taruhan.
Pembicaraan pun sampai pada kenangan saat dirinya berjuangan untuk masuk TNI AD yang menurut, Sudarmin sangat jauh dari apa yang dibayangkannya
“Awalnya saya hanya ikut seleksi secaba polri tahun 2002 tapi tidak lulus, setahun berikutnya ikut secaba TNI AD dan Tamtama 2003 namun kembali dewi fortuna tak berpihak. Ternyata, Tuhan pilihkan untuk lulus Akmil 2003 yang menurutku hal yang mustahil untuk orang seperti kami,” ungkap Darmin.
Terakhir, Darmin berharap mendapatkan doa dan dukungan dari keluarga dan warga Takalar pada khususnya untuk mengembang amanah yang diberikan oleh negara. Ia juga berpesan agar kedepan banyak yang mengikuti jejaknya berkiprah didunia militer demi bangsa dan Tanah air.
Tontaipur Kostrad yang dipimpin Mayor Inf. Sudarmin dibentuk pada Agustus Tahun 2001 dan diprakarsai Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu selaku Panglima Kostrad pada waktu itu.
Dalam pembentukan Tontaipur Kostrad tersebut ditujukan sebagai pasukan yang ahli dan memiliki banyak keahlian khusus. Seperti di sektor intelijen, operasi pembebasan sandera, pengawalan tamu VVIP, operasi geriliya serta anti geriliya, sabotase, pertempuran kota, operasi pesisir dan banyak lagi bisa dilakukan Tontaipur Kostrad.
Dan terbukti bahwa Tontaipur Kostrad sukses diterjunkan dalam operasi di Aceh, Poso dan Papua. Termasuk operasi di dunia internasional seperti penugasan perdamaian PBB pernah diikuti banyak personel Tontaipur Kostrad dengan sangat baik.
Selain itu, Tontaipur Kostrad sendiri memiliki keahlian khas melakukan infiltrasi maupun eksfiltrasi secara senyap. Oleh karenanya prajurit Tontaipur Kostrad memiliki keahlian khusus bertempur di darat, laut dan udara.
Untuk menjadi prajurit Tontaipur Kostrad tidaklah mudah, harus menjalani pelatihan yang sangat berat dan bertahap. Calon prajurit Tontaipur Kostrad akan ditempa selama tujuh bulan pelatihan.
Tujuh bulan tahapan pembentukan prajurit Tontaipur akan menjalani latihan tempur di medan latihan Kostrad di Gunung Sangga Buana, kompleks latihan Kostrad, Kabupaten Karawang Jawa Barat.
Selanjutnya, di tahap ke II pembentukan Tontaipur Kostrad latihan intelijen atau Sandha di Pusdik Passus, Batujajar, Bandung.
Latihan ini, Tontaipur Kostrad menitikberatkan pada latihan intelijen tempur. Kemudian, tahapan III Tontaipur Kostrad terdiri dari latihan teknik tempur bawah air di satuan pasukan katak Armada RI Kawasan Barat.
Nantinya calon prajurit Tontaipur Kostrad dilatih di Pondok Dayung dan Pulau Damar, teluk Jakarta Utara
Dan yang terakhir adalah latihan aplikasi dan latihan berganda di Situ Lembang, Bandung yang menjadi latihan terberat Tontaipur Kostrad selama digembleng menjadi satuan elite TNI AD.
Selama mengikuti pelatihan para prajurit Tontaipur Kostrad dibekali latihan tempur di alam terbuka, teknik tempur di bawah air, hingga pertempuran jarak dekat atau perkotaan.
Maka prajurit Tontaipur Kostrad yang tergabung dalam Kompi Taipur menguasai teknik intelijen tempur dan mampu menembus pertahanan musuh secara senyap dan efektif.
Dan Pasukan Tontaipur Kostrad yang memiliki ciri khas seragam serba hitam dalam menjalankan tugasnya
Serta personel Tontaipur Kostrad dibekali teknik menjinakan bahan peledak dan unit K-9 sebagai pelengkapnya dan itu berguna dalam misi mengamankan objek vital.
Selain itu, Tontaipur Kostrad sendiri menjadi pasukan khusus anti teror yang ahli dalam melaksanakan misi pertempuran jarak Dekat (PJD).
Termasuk penggunaan beberapa jenis senjata perorangan sampai senjata tradisional bisa digunakan oleh Tontaipur Kostrad sebagai salah satu kemampuannya. (*)