Refleksi Debat Perdana Cagub Sulteng, Ahmad Ali Tinggalkan Zona Nyaman Jakarta Kembali Ke Daerah Wujudkan Harapan Baru Sulawesi Tengah (Jilid 124)

Adalah niatan luhur dari Ahmad Ali yang rela meninggalkan segala kemewahannya di Jakarta, untuk kemudian membaktikan dirinya kembali ke kampung halaman bumi Tadulako tercinta, dengan niatan dapat memberikan sumbangsih tenaga dan fikirannya sebagai Gubernur Sulawesi Tengah dan mampu memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas pemikiran yang positif progresif dan membangkitkan etos kerja inovatif konstruktif di kalangan masyarakat Sulawesi Tengah.

Dan dengan menggandeng Abdul Karim Aljufri sebagai pasangan Calon Wakil Gubernurnya, Paslon yang mengusung takeline BerAmal ini, menggulirkan program asuransi pertanian, nelayan dan tenaga kerja informal. Lalu perlengkapan dan seragam sekolah gratis. Kemudian jalan mulus, pelayanan lancar antar wilayah.

Selanjutnya pembinaan prestasi olahraga, pembangunan sentra kreativitas pemuda, gedung pertunjukan dan sport centre di setiap Kabupaten/Kota.

Pasangan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri ini juga memprioritaskan program hilirisasi pertanian, perikanan, peternakan dan bahan konstruksi.

Berikutnya 10000 wirausaha baru dan bantuan modal untuk UMKM juga menjadi sasaran program utama.

Berlanjut menyalurkan BPJS gratis dan rumah sehat berkualitas dan program padat karya untuk pemeliharaan lahan provinsi. Diikuti dengan program rumah singgah rakyat.

Bantuan keuangan khusus untuk insentif Kepala Desa, perangkat Desa dan BPDBPD serta ASN di kawasan 3 T.

*Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan di Sulawesi Tengah*

Dukungan penuh yang didapatkan oleh Ahmad Ali dari Presiden RI terpilih H Prabowo Subianto untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Sulteng, adalah bukti nyata dari pendiri Partai Gerindra itu berkomitmen penuh terhadap pembangunan di Sulawesi Tengah.

Sebagai provinsi yang memiliki sumber daya alam berlimpah, Sulawesi Tengah membutuhkan keberlanjutan pembangunan untuk menyongsong masa depan gemilang.

Perjuangan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri saat ini dilakukan adalah untuk masa depan gemilang Sulawesi Tengah dan seluruh rakyat.

Tentu saja keyakinan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri berbuat ini, hanya semata-mata untuk rakyat dan Sulteng tercinta. Sulawesi Tengah, karena wilayah Sulteng membutuhkan keberlanjutan pembangunan.

Masa depan Sulteng gemilang, masa depan Sulteng cerah. Masa depan Sulteng hebat. Sulawesi Tengah akan menjadi provinsi hebat.

Komitmen Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri untuk meneruskan pembangunan infrastruktur di pedesaan, bakal selaras, seiring sejalan dengan tekad pemerintahan pusat yang dipimpin oleh Prabowo.

Fokus pada pemberdayaan ekonomi dan pengurangan kemiskinan, dengan penekanan pada pembangunan infrastruktur di tingkat desa, adalah patron program yang di kedepankan.

Komitmen ini juga harus didukung oleh program terbaik yang dirancang. Salah satu program tersebut mencakup pembangunan infrastruktur di wilayah pedesaan.

Telah dilakukan upaya pembangunan infrastruktur di tingkat desa, namun Sulawesi Tengah masih sangat membutuhkan pembangunan berkelanjutan infrastruktur desa tersebut.

Tentunya saat Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah mendatang, tidak hanya proyek-proyek infrastruktur besar yang digalakkan, tetapi juga pembangunan infrastruktur yang lebih kecil yang menjangkau berbagai desa.

Mendorong pembangunan jalan-jalan di desa, yang dibiayai melalui Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan dikuatkan juga melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulawesi Tengah.

Selain Pembangunan infrastruktur desa, komitmen Prabowo Subianto untuk membangun sepuluh Kota Inovasi sebagai bagian dari upaya untuk melengkapi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai pusat ekosistem digital, dapat sinergis dengan Pemerintahan Provinsi Sulawesi Tengah sebagai daerah penyangga pembangunan (IKN).

Sebab transformasi digital harus beriringan dengan perkembangan di dunia nyata, dan salah satu caranya adalah dengan membangun sepuluh Kota Inovasi, dan Provinsi Sulawesi Tengah sangat berperan penting mensukseskan hal itu sekaligus berdampak positif terhadap perkembangan transportasi digital di Sulawesi Tengah.

Digital harus berkaki ke analog. Karena tantangan kita secara sosial, ekonomi, budaya luar biasa.

Selain menjadi hubungan ekosistem digital, wilayah Sulteng akan dikelompokkan menjadi berbagai kategori, yaitu basis produksi, dinamis, stabilisator, dan akselerator.

Beberapa wilayah di Sulawesi Tengah akan berperan sebagai penggerak utama dalam pertumbuhan ekosistem digital Sulteng, dengan tujuan untuk mengintegrasikan ekosistem ini secara global.

Sedangkan wilayah lainnya di Sulteng akan berfungsi sebagai stabilisator dan fasilitator untuk mendukung berkelanjutan ekosistem digital.

Di samping itu, permukiman di Sulawesi Tengah yang akan menjadi pusat kegiatan dan manufaktur, yang akan berperan sebagai basis bagi perkembangan teknologi digital yang dikembangkan oleh generasi muda Indonesia.

Dan sebagaimana yang disebutkan oleh Ahmad Ali bahwa mustahil tanpa dukungan dari pemerintahan pusat, pembangunan berkelanjutan di daerah dapat berjalan dengan baik.

Butuh sinkronisasi dan kerjasama yang baik antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah Sulawesi Tengah.

Dan dengan kepercayaan yang diberikan oleh Prabowo Subianto kepada pasangan Cagub-Cawagub Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri, untuk berjuang memenangkan Pilgub di Sulawesi Tengah, menjadi sugesti dan kekuatan utuh membawa masyarakat Sulawesi Tengah menuju lebih baik penuh harapan terwujudnya Sulteng sejahtera.

Bagi Ahmad Ali, kenegarawanan seorang Prabowo Subianto lah, yang mau menerima Ahmad Ali dan mau objektif melihat Ahmad Ali, serta memberikan kader terbaik untuk berpasangan dengannya.

Dengan keputusan Prabowo untuk mendukung Ahmad Ali adalah bukti nyata dari komitmen Prabowo terhadap pembangunan Sulawesi Tengah yang harus dimaksimalkan.

Sebab bagi Ahmad Ali, tanpa dukungan dari pemerintah pusat, upaya membangun Sulawesi Tengah akan menjadi sangat sulit.

Secara sadar, Ahmad Ali tidak akan mungkin optimal membangun Sulawesi Tengah tanpa ada dukungan Prabowo. Omong kosong seorang gubernur bisa membangun Sulawesi Tengah tanpa ada dukungan dari pemerintah pusat.

Dukungan dari Prabowo ini, dianggap sebagai langkah strategis yang akan memberikan kekuatan tambahan bagi Ahmad Ali cagub Sulteng dalam memenangkan pemilihan gubernur yang akan datang.

Ahmad Ali menginginkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting untuk mewujudkan program-program pembangunan yang efektif di Sulawesi Tengah.

Ahmad Ali juga tidak ingin menggadaikan masa depan rakyat Sulawesi Tengah hanya demi kekuasaan pribadi.

Baginya, keterlibatan Prabowo dalam mendukung pencalonannya adalah bentuk tanggung jawab besar untuk membawa perubahan positif di Sulawesi Tengah.

Pastinya Ahmad Ali tidak ingin menggadai rakyat Sulawesi Tengah untuk satu kekuasaan buatnya.

Ahmad Ali percaya bahwa dengan dukungan Prabowo, kita bisa membangun Sulawesi Tengah yang lebih baik.

Pernyataan Ahmad Ali ini telah menarik perhatian banyak pihak, terutama karena keterlibatan Prabowo yang dikenal memiliki pengaruh besar di tingkat nasional.

Dukungan ini diharapkan dapat menjadi modal kuat bagi Ahmad Ali cagub Sulteng dalam pertarungan politik di Sulawesi Tengah.

Sebagai calon gubernur, Ahmad Ali cagub Sulteng berkomitmen untuk mengoptimalkan segala sumber daya yang ada, baik di tingkat daerah maupun pusat, untuk membangun Sulawesi Tengah.

Ia percaya bahwa sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan pusat akan menjadi kunci keberhasilan dalam mengimplementasikan berbagai program pembangunan.

Dengan dukungan Prabowo Subianto, Ahmad Ali optimis bahwa ia dapat membawa perubahan yang signifikan di Sulawesi Tengah.

Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri siap untuk membawa Sulawesi Tengah menuju masa depan yang lebih baik dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat.

Dukungan Prabowo ini tidak hanya menambah kekuatan politik Ahmad Ali cagub Sulteng, tetapi juga memberikan harapan baru bagi masyarakat Sulawesi Tengah akan kepemimpinan yang mampu membawa perubahan nyata di daerah mereka.

*Berikan Pelayanan Bagi Masyarakat Sulawesi Tengah*

Kenyataan akibat rusak parahnya jalan-jalan umum baik itu jalan lintas trans, provinsi dan kabupaten di Sulawesi Tengah, tentu saja berakibat kepada terkendalanya percepatan perputaran roda ekonomi dikalangan masyarakat.

Tegasnya adalah dengan situasi dan kondisi jalan rusak di Sulawewi Tengah, dapat berdampak pada perekonomian masyarakat dengan meningkatnya biaya transportasi, harga barang di desa menjadi mahal, pengendalian inflasi menjadi sulit, aktivitas perekonomian masyarakat terhambat.

Dan pastinya dampak jalan rusak terhadap perekonomian masyarakat di Sulawesi Tengah tersebut berakibat kepada biaya transportasi meningkat karena kendaraan kesulitan menavigasi jalan yang rusak, sehingga pengiriman barang dan jasa menjadi lambat.

Harga barang di desa menjadi mahal karena pengiriman barang dan jasa yang lambat dan pengendalian inflasi menjadi sulit karena masalah inflasi berkaitan dengan biaya distribusi. Kemudian aktivitas perekonomian masyarakat terhambat karena kondisi jalan yang rusak.

Selain dampak pada perekonomian, jalan rusak di Sulawesi Tengah ini juga dapat menyebabkan kecelakaan, jatuh korban, dan kerugian harta benda.

Menjadi telaah bagi seluruh pihak terkait adalah kerusakan jalan yang terjadi di Sulawesi Tengah ini adalah dari kondisi air, perubahan suhu, cuaca, temperatur udara, material konstruksi perkerasan, kondisi tanah dasar yang tidak stabil.

Lalu juga proses pemadatan di atas lapisan tanah dasar yang kurang baik hingga tonase atau muatan kendaraan-kendaraan berat yang melebihi kapasitas.

Maka sangat logis kiranya ketika bakal calon gubernur Sulawesi Tengah, Ahmad Ali kembali menyampaikan komitmennya untuk memperbaiki seluruh jalan di Sulawesi Tengah apabila terpilih menjadi gubernur pada Pilkada 2024.

Ahmad Ali mengungkapkan bahwa salah satu permasalahan dasar hari ini di masyarakat Sulawesi Tengah, adalah banyaknya jalan yang berlubang.

Menurutnya, infrastruktur adalah sebuah hal primer yang penting dan harus diutamakan karena merupakan urat nadi perekonomian masyarakat.

Karena Ahmad Ali berfikir bahwa dengan semakin baik jalan, semakin mulus jalan maka Insyaallah ekonomi kita semakin bertumbuh dan berpotensi untuk menjadi lebih baik lagi.

Oleh karena itu, pasangan Ahmad Ali – Abdul Karim akan memastikan, tidak akan ada lagi jalan yang rusak dan berlubang yang dibiarkan berlarut-larut oleh pemerintah daerah.

Karena menurut Ahmad Ali dengan memperbaiki jalan dan memberikan fasilitas infrastruktur jalan adalah salah satu bentuk pelayanan bagi masyarakat Sulawesi Tengah.

Maka menurut hemat penulis dengan kondisi jalan yang buruk di pedesaan Sulawesi Tengah menjadi momok yang menghambat kesejahteraan masyarakat.

Infrastruktur yang rusak parah menciptakan lingkaran setan kemiskinan, mengurangi akses ke layanan penting, dan memperlebar jurang kesenjangan sosial-ekonomi.

Tentu saja jalan yang bolong dan bergelombang bahkan bagaikan kubangan kerbau yang dipenuhi lumput ini dapat berdampak buruk pada kehidupan masyarakat desa.

Lalu jalan yang rusak mempersulit anak-anak untuk mencapai sekolah. Waktu tempuh yang lama dan medan yang berbahaya membuat mereka rentan terhadap ketidakhadiran dan putus sekolah.

Hal ini berdampak negatif pada tingkat pendidikan dan prospek masa depan mereka. Demikian pula, akses ke layanan kesehatan menjadi terbatas, karena ambulans dan kendaraan medis berjuang untuk menjangkau daerah terpencil dengan infrastruktur jalan yang buruk.

Akibatnya, masyarakat desa menghadapi risiko kesehatan yang lebih tinggi dan angka kematian yang lebih besar.

Jalan yang tidak dapat diandalkan menghambat aktivitas bisnis di pedesaan. Truk tidak dapat mengangkut hasil panen ke pasar tepat waktu, menyebabkan kerugian bagi petani.

Pelaku usaha kecil kesulitan menjangkau pelanggan mereka, yang berdampak pada pendapatan dan lapangan kerja. Akses ke pasar dan bahan baku menjadi sulit, memperlambat pertumbuhan ekonomi lokal dan menghambat penciptaan kesejahteraan.

Belum lagi dengan kondisi jalan yang buruk lebih parah dirasakan oleh kelompok masyarakat yang rentan, seperti perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas.

Mereka menghadapi kesulitan yang lebih besar dalam mengakses layanan penting dan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat. Hal ini menciptakan siklus kemiskinan dan isolasi sosial, memperlebar kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin.

Jalan yang baik merupakan prasyarat untuk pembangunan pedesaan. Mereka membuka peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan pendidikan mereka, mengakses layanan kesehatan yang lebih baik, dan meningkatkan pendapatan mereka.

Namun, ketika jalan yang rusak membatasi potensi mereka, desa-desa tertinggal dan harapan mereka akan kehidupan yang lebih baik pupus.

Jalan yang buruk tidak hanya merugikan masyarakat desa dalam hal akses pendidikan dan layanan kesehatan. Implikasinya juga sangat terasa pada perekonomian desa, memperlebar kesenjangan sosial-ekonomi di antara warganya.

Kondisi jalan yang buruk membuat biaya transportasi membubung tinggi. Truk dan kendaraan lain kesulitan menavigasi jalan yang berlubang dan berlumpur, yang memperlambat pengiriman barang dan jasa.

Akibatnya, harga barang di desa menjadi mahal, membebani kantong masyarakat berpenghasilan rendah.

Selain menaikkan harga barang, infrastruktur jalan yang buruk juga berdampak pada harga komoditas lokal. Petani desa kesulitan mengangkut hasil panen mereka ke pasar karena biaya transportasi yang mahal.

Hal ini menyebabkan penurunan harga produk pertanian, merugikan petani dan mengurangi pendapatan mereka.

Jalan yang buruk bukan hanya merugikan petani secara langsung, tetapi juga berdampak buruk pada pertanian secara keseluruhan.

Transportasi yang sulit membuat sulit untuk memperoleh pupuk, benih, dan peralatan pertanian yang dibutuhkan.

Selain itu, petani tidak dapat mengakses pasar dengan mudah, sehingga mengurangi insentif mereka untuk bercocok tanam dan berkontribusi pada kemiskinan pedesaan.

Maka sudah sangat tepat sekali melalui penguatan program yang diusung oleh Ahmad Ali dan Abdul Karim Jufri berfokus kepada infrastruktur, pertanian, pendidikan dan memperbanyak UMKM.

Dengan program inilah sesungguhnya menjadi solusi yang sangat komprehensif menuntaskan cerita masyarakat Sulawesi Tengah untuk kemudian mendapatkan harapan baru Sulawesi Tengah menuju Sulteng sejahtera.

*Mendulang Program Pertanian Pusat Untuk Kuatkan Asuransi Pertanian di Sulteng*

Ketika pasangan Cagub Ahmad Ali dan Wacagub Abdul Karim Aljufri menggulirkan program asuransi pertanian dimasa terpilihnya mereka sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah mendatang, adalah keniscayaan yang akan mengangkat derajat petani di wilayah ini semakin lebih baik.

Selain dianggap menjadi solutif bagi masyarakat tani, kekuatan ini akan sangat bersinergi kepada program pemerintah pusat mendistribusikan alur bantuan sektor pertaniannya ke Provinsi Sulawesi Tengah.

Apalagi dengan kedekatan Abdul Karim Aljufri selaku anak angkat Presiden terpilih Prabowo Subianto, menjadikan segala hal yang menjadi keterkaitan lobi-lobi peningkatan kesejahteraan petani akan mengalir deras ke seluruh wilayah pertanian di Sulawesi Tengah.

Dan kini, salah satu program yang diusung cagub-cawagub Sulawesi Tengah, Ahmad Ali – Abdul Karim Aljufri, adalah asuransi pertanian.

Hasil panen jagung, padi, cengkeh dan tanaman lainnya, sesungguhnya jika dikelola dengan lebih baik, akan menghasilkan mutu dan kualitas yang lebih baik pula.

Maka tatkala bergulir rencana program asuransi pertanian yang diusung oleh Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri, spontanitas masyarakat tani di Sulawesi Tengah sangat antusias menyikapinya.

Karena menurut mereka, dengan berjalannya program asuransi pertanian, tidak saja melindungi nasib petani dalam mengelola lahan pertaniannya, namun lebih jauh daripada itu, para petani bisa lebih kompak dalam mengatur jadwal tanam, sehingga hasil panen yang didapatkanpun bisa kompak bersama dinikmati.

Dan perihal kekompakan penanaman menuju hasil panen yang baik plus dilindungi asuransi pertanian, maka nilai penjualanpun akan semakin membaik.

Sebab, dengan kekompakan hasil panen bersamaan, maka kesempatan untuk mengimpor hasil panen dari Sulawesi Tengah ini, akan lebih terbuka lebar.

Dan pastinya ini jika disinkronkan antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah terhadap pengelolaan pertanian yang semakin apik, bukan lagi ilusi jika PAD di Provinsi Sulawesi Tengah akan meningkat dan berimbas meningkatkan kesejahteraan secara masif bagi masyarakat Sulawesi Tengah.

Salah satu keberhasilan sektor pertanian selain penataan sebagaimana yang disebutkan di atas, pengadaan subsidi pupuk juga harus diperkuat oleh pemerintahan Sulteng mendatang yang dengan izin Allah akan dipimpin oleh Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri.

Momok menakutkan bagi para petani akan sulitnnya mendapatkan pupuk subsidi, harus bisa diatasi oleh pemerintah Sulawesi Tengah mendatang dan harapan itu ada di pundak Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri untuk mengatasinya.

Program asuransi pertanian ini dinilai sangat baik, sehingga mendapat dukungan dari pemerintah. Sehingga program asuransi pertanian harus diapresiasi positif. Bahkan sosialisasi asuransi pertanian perlu ditingkatkan.

Menjadi tantangan bagi pemerintah juga terus mendorong kesadaran para petani mengasuransikan lahan mereka.

Menjadi tantangan, sosialisasi bagaimana pendekatan kepada petani, bagaimana setelah panen segera disisihkan. Penetrasi-penetrasi ke lapangan yang menjadi penting bagi pemerintah.

Mendorong petani mengasuransikan, apalagi sifatnya adalah bantuan. Saat ini yang ikut program seperti ini masih rendah, yakni di bawah 10 persen.

Untuk itu, dia menegaskan pentingnya sosialisasi ke petani. Sebab dibandingkan resiko gagal panen, maka nominal yang mereka bayarkan untuk asuransi sebenarnya tidak terlalu besar.

Programnya sudah ada, tapi belum banyak. Karena kalau kita lihat, memang harus kita laksanakan sebagai bagian cara untuk melindungi petani.

Haarap kita semuanya adalah tak hanya pemerintah pusat yang aktif untuk mendorong asuransi lahan pertanian, tapi juga pemerintah di daerah juga turut membantu.

Dan pemerintah daerah, pemerintah kabupaten bantu juga sisanya sehingga petani tidak perlu bayar premi. Tapi kan itu tidak mungkin seluruh petani kita kasih.

Asuransi pertanian sangat penting didorong ke daerah. Terutama daerah yang rawan gagal panen, baik itu karena hama hingga masalah kekeringan. Tapi kita harap yang rawan dan tidak rawan ikut semua.

Cagub Sulawesi Tengah Ahmad Ali mengatakan dirinya siap menyejahterakan petani lewat program Asuransi Petani apabila dipercaya menjadi Gubernur.

“Saya ingin petani Sulteng tidak lagi dibayangi persoalan hama, gagal panen dan sebagainya. Karena negara telah hadir untuk memberikan asuransi terhadap setiap jengkal lahan pertanian masyarakat,” kata Ahmad Ali.

Dengan mendukung asuransi pertanian, Ahmad Ali mengaku dia dan Abdul Karim Aljufri akan memastikan pupuk tersedia bagi petani.

Kata dia, pemerintah harus bisa memastikan ketersediaan benih berkualitas bagi para petani. Juga menghadirkan teknologi pertanian yang modern.

Cawagub Sulteng Abdul Karim Aljufri, menegaskan asuransi pertanian jadi bukti nyata kehadiran pemerintah memberikan jaminan terhadap semua lahan pertanian yang ada di Sulawesi Tengah.

AKA begitu biasa Abdul Karim disapa, juga akan memastikan para tengkulak dan pedagang nakal tidak akan bisa memonopoli harga komoditas pertanian. Ia menjamin petani mendapatkan harga yang pantas untuk setiap hasil panen.

“Kami tidak ingin petani dianggap sebagai profesi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja, kami ingin masyarakat melihat bahwa petani adalah profesi yang menjanjikan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia,” ujar AKA yang merupakan Koordinator Regional Gerindra Sulawesi itu.

Sebagai politisi yang dikenal dekat dengan Prabowo Subianto itu, menjelaskan pentingnya mendukung Asuransi Petani, Nelayan dan Pekerja, sejumlah program lain. Sebab ini untuk kualitas hidup mereka.

Paslon Ahmad Ali-AKA juga mengusung program bantuan bibit pertanian dan ternak gratis, bantuan sarana dan prasarana pertanian modern, mengembangkan 100.000 Ha pertambakan rakyat, perahu dan alat tangkap nelayan, SPBU khusus petani dan nelayan dan SPBU mobile untuk wilayah kepulauan

“Kita juga membuat Pengembangan UMKM, melalui penyediaan modal, pelatihan dan pendampingan usaha hingga fasilitas KURDA,” pungkas AKA.

*Simpul Mileneal dan Generasi Z untuk Lahirkan Peluang Kerja Baru*

Langkah cerdas Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri dengan menguatkan simpul kekuatan milenial dan Generasi Z, menegaskan bahwa pasangan Cagub-Cawagub Sulawesi Tengah ini sangat fokus memikirkan kelangsungan masa depan anak bangsa di Sulawesi Tengah menghadapi tantangan global.

Apalagi dengan persiapan generasi emas Indonesia di 2045, sudah selayaknya generasi muda di Sulawesi Tengah mendapatkan tempat dan ruang dalam menegaskan eksistensi hidup dan kehidupannya.

Tidak hanya pintar menelurkan pemikiran positif progresif dari kalangan milineal dan Generasi Z, namun terbangunnya etos kerja inovatif konstruktif juga menjadi fokus terciptanya peluang kerja baru sebagai upaya dan langkah pasti menuju harapan baru Sulawesi Tengah menuju sejahtera.

Perlu diketahui, berdasarkan data Pemilu 2024 di Sulawesi Tengah dan dipastikan akan terjadi tambahan pada Pilkada Gubernur di Sulteng kali ini.

Lebih dari dua juta pemilih Sulawesi Tengah, 442.016 jiwa merupakan pemilih usian 17-24 tahun atau lebih dikenal generasi Z.

Sedangkan pemilih milenial atau usia 25-39 tahun sebanyak 711.391 jiwa. Pemilih milenial ini menjadi pemilih terbanyak dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) Sulawesi Tengah.

Pemilih diusia 40-55 tahun lazimnya disebut Generasi X, jumlahnya mencapai 634.824 jiwa, terbanyak kedua setelah Milenial.

Generasi Baby Boomer atau usia 56-75 tahun jumlahnya dalam DPT sebanyak 360.475 jiwa.

Sedangkan pemilih Lanjut Usia (Lansia) yang dikelompok dalam usia 76 tahun keatas, jumlahnya mencapai 87.997 jiwa.

Pemilihan Gubernur Sulawesi Tengah merupakan momen penting dalam perjalanan demokrasi di negeri Tadulako ini.

Pada 27 November 2024 mendatang, generasi milenial dan Gen Z di Sulawesi Tengah akan memiliki kesempatan untuk turut serta dalam menentukan arah masa depan negara melalui hak pilih mereka.

Bagi siswa SMA yang telah memenuhi syarat usia untuk berpartisipasi dalam pemilu, penting untuk memahami betapa besar pengaruh suara mereka dalam menentukan kebijakan publik dan pemimpin yang akan memimpin bangsa ini ke depan.

Namun, kebijakan dari calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang dipilih tentu akan berdampak pada generasi yang memilihnya, oleh karena itu, diperlukan kebijakan dan pemimpin yang bijaksana dan progresif.

Generasi milenial dan Gen Z dikenal memiliki akses yang luas terhadap informasi melalui internet dan media sosial. Mereka juga memiliki kesadaran sosial dan politik yang tinggi, serta cenderung kritis terhadap berbagai isu yang memengaruhi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk menggunakan kekuatan suara mereka dengan bijak dalam Pilgub Sulawesi Tengah 2024 ini.

Dalam menghadapi Pilgub 2024, generasi milenial dan Gen Z dihadapkan pada berbagai tantangan dan kesempatan. Salah satu tantangan utama adalah memahami kompleksitas isu-isu politik dan kebijakan yang dihadapi oleh Pemerintahan Sulawesi Tengah.

Namun, tantangan ini juga merupakan kesempatan untuk belajar dan terlibat dalam proses demokrasi, meningkatkan pemahaman tentang bagaimana keputusan politik mempengaruhi kehidupan sehari-hari, serta menjadi bagian dari solusi atas berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat.

Dalam memilih dalam Pilgub Sulawesi Tengah di 2024 ini, penting bagi generasi milenial dan Gen Z untuk melakukan riset yang cermat dan memperoleh informasi dari berbagai sumber yang dapat dipercaya.

Mereka harus memahami platform dan kebijakan dari setiap calon yang bersaing, serta mempertimbangkan rekam jejak dan integritas mereka.

Dengan memiliki pemahaman yang kuat tentang platform dan kebijakan setiap calon, generasi ini dapat membuat keputusan yang tepat dan memilih pemimpin yang mampu mewakili dan memperjuangkan kepentingan mereka.

Selain itu, generasi milenial dan Gen Z juga dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang isu-isu politik dengan berpartisipasi dalam diskusi dan debat, baik di lingkungan sekolah maupun di komunitas online.

Dengan berbagi pandangan dan mendengarkan sudut pandang orang lain, mereka dapat melihat isu-isu tersebut dari berbagai perspektif dan membuat keputusan yang lebih terinformasi.

Generasi milenial dan Gen Z memiliki potensi untuk menjadi kekuatan yang signifikan dalam Pilgub Sulteng 2024. Dengan jumlah populasi yang besar, suara mereka dapat memiliki dampak yang besar dalam menentukan hasil pemilihan.

Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk mendorong partisipasi pemilih yang tinggi di kalangan teman-teman sebaya mereka, serta mengajak mereka untuk turut serta dalam proses demokrasi yang merupakan hak dan tanggung jawab bersama.

Dalam Pilgub Sulawesi Tengah 2024 ini juga, generasi milenial dan Gen Z memiliki kesempatan untuk menggunakan suara mereka untuk membentuk masa depan negara.

Dengan melakukan riset yang cermat, berpartisipasi dalam diskusi dan debat, serta mendorong partisipasi pemilih yang tinggi, mereka dapat memastikan bahwa keputusan politik yang diambil akan mencerminkan aspirasi dan kepentingan mereka sebagai generasi yang akan mewarisi masa depan Sulawesi Tengah untuk Indonesia.

Maka sangat penting menggunakan hal suara dengan bijaksana untuk memilih Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Periode 2024-2029 yang peduli dan memperjuangkan nasib milenial dan generasi Z.

Sesungguhnya Ahmad Ali tidak melihat anak muda sebagai beban, melainkan sebagai bagian dari solusi. Kami ingin anak muda tidak hanya mencari pekerjaan, tapi juga menciptakan lapangan kerja. Kami ingin kalian menjadi pengusaha yang mampu melahirkan peluang kerja baru.

Malah Calon Gubernur Sulawesi Tengah ini menekankan pentingnya mengubah pola pikir generasi muda, agar mereka tidak sekadar bercita-cita bekerja di perusahaan, tetapi berani menjadi penyedia lapangan kerja.

Hal ini akan diwujudkan melalui program andalannya, yaitu menciptakan 10.000 wirausahawan baru di Sulawesi Tengah, jika dirinya terpilih.

Anak muda harus mulai berpikir lebih luas. Dengan hadirnya Ibu Kota Negara (IKN) yang semakin dekat dengan Sulawesi Tengah, ini adalah peluang besar.

Ahmad Ali ingin anak muda memanfaatkan peluang ini dan menjadi pengusaha yang menyuplai kebutuhan IKN.

Harapan Ahmad Ali dengan Sulawesi Tengah menjadi penyuplai utama logistik untuk IKN, yang akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama para petani dan pelaku usaha lokal.

Untuk itu, Ahmad Ali juga berencana memperkuat pendidikan vokasi agar generasi muda memiliki keterampilan yang mumpuni dan dapat bersaing di pasar nasional maupun internasional.

Sulawesi Tengah butuh sekolah-sekolah vokasi untuk melahirkan tenaga kerja yang terampil dan pengusaha yang kompetitif. Kita harus mempersiapkan anak-anak muda agar menjadi generasi yang berkualitas, bahkan hingga ke level doktor muda.

Selain fokus pada kewirausahaan, Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri juga berkomitmen mendukung pengembangan minat anak muda di bidang olahraga elektronik (Esport). Menurut Ahmad Ali, Esport adalah bakat yang perlu diberikan ruang dan dukungan.

Esport itu adalah bakat yang harus diberi kanal. Tidak ada bakat yang buruk, hanya bakat yang tidak tersalurkan dengan baik.

Melalui program-program tersebut, pasangan BERAMAL berharap dapat memberikan solusi nyata bagi generasi milenial dan Gen Z di Sulteng, serta menciptakan masa depan yang lebih baik bagi mereka.

*Perhatikan Pembangunan Desa*

Para kepala desa di Sulawesi Tengah mengeluhkan infrastruktur desa, yang cenderung luput dari perhatian pemerintah daerah.

Termasuk infrastruktur desa yang hingga saat ini tidak tersentuh oleh program pemerintah daerah.

Banyak wilayah terpencil, tertinggal dan tidak tersentuh oleh pemerintah. Sehingga (Kebutuhan) Yang mendesak seperti akses jalan dan ambulans desa. Masyarakat yang mau berobat, mau melahirkan itu kesulitan harus sewa mobil pribadi sampai Rp 1 juta. Masyarakat Sulawesi Tengah butuh kepedulian pemerintah daerah untuk itu semua.

Ahmad Ali berharap, kelak jika terpilih sebagai Gubernur Sulteng, para kepala desa tidak lagi mengeluhkan soal masalah mereka itu.

Jangan hanya mau dimanfaatkan untuk melayani kepentingan pejabat pemerintah daerah, namun program pemerintah harus pro pembangunan daerah yang diawali dari desa.

Ahmad Ali menginginkan agar pejabat juga jangan lagi memanfaatkan kepala desa untuk melayani mereka. Jangan lagi kepala desa melayani pejabat yang datang pakai anggaran desa.

Ahmad Ali yang berpasangan dengan Abdul Karim Aljufi itu berkomitmen untuk menganggarkan APBD khusus operasional kepala desa.

Ahmad Ali menyebutkan ke depan saat amanah sebagai Gubernur Sulawesi Tengah dijabatnya, akan dapat bantuan operasional bagi kepala desa dari APBD provinsi minimal Rp15 juta hingga maksimal Rp 50 juta per desa.

Oleh : Maulana Maududi (Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Central Analisa Strategis – DPP CAS / Angkatan 18 Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta)

BERSAMBUNG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *