Pemilu damai, Tenangkan jiwa Bumi Bertasbih
(Catatan pilkada damai kab.Jeneponto)
Oleh: Mustaufiq
(Generasi Muda Butta Turatea)
Helatan pemilihan Kepala daerah serentak 27 November 2024 sisa menghitung hari. Setiap pasangan calon telah memperlihatkan dan menyajikan visi dan misi menuju jeneponto lebih baik. Tidak sedikit janji politik yang di sajikan melalui program strategis berbasis potensi daerah, namun tidak banyak harapan yang masyarakat nanti selain terwujudnya hajatan Pemilukada serentak secara damai guna melahirkan pemimpin yang berintegritas.
Pilkada merupakan momentum penting dalam menentukan arah pembangunan daerah setelah terpilihnya para putra terbaik yang akan memimpin daerah 5 tahun kedepan. Pemimpin yang lahir dari rahim pilkada harus mampu mengayomi seluruh lapisan masyarakat tanpa melihat status dan strata sosial yang dipimpinnya. Perbedaan di masa proses pemilihan adalah sebuah tahapan demokrasi yang harus di jalankan, namun bukan sebagai awal memisahkan persamaan dan menjauhkan nilai Silaturahmi antar sesama. Kematangan berpolitik setiap pasangan calon dan para simpatisan akan menjadi filter penyaring terjadinya konflik antar sesama, olehnya itu, titik sentuhan yang harus di refleksi adalah kematangan emosional melalui pendekatan Religiusitas yakni sebuah sentuhan potensi beragama atau berkeyakinan kepada sang pencipta, dan merupakan hubungan batin antara manusia dengan Tuhannya sebagaimana Allah SWT berfirman Qs. Al Insyirah ayat (6) إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا “inna ma’al-‘usri yusra” Artinya : “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” Selain itu Diingatkan pula dalam Qs Ar Ra’d ayat (28), agar kesulitan tidak membuat manusia jauh dari Allah SWT.
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
” Allazina amanụ wa tatma ‘innu qulubuhum bizikrillah, ala bizikrillahi tatma ‘innul-qulub”
Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.”
Jikalah semua perbedaan sudut pandang di masa perhelatan pilkada mampu di eliminir atau di hilangkan melalui kesejukan iman dan kehangatan ketaqwaan maka langkah pemilu damai dengan menenangkan jiwa seraya membumikan tasbih yang terimplementasi dalam zikir akan menjadi penantian yang dinantikan. Sehingga janji Allah dalam Qs Al Baqorah ayat (152)
فَاذۡكُرُوۡنِىۡٓ اَذۡكُرۡكُمۡ وَاشۡکُرُوۡا لِىۡ وَلَا تَكۡفُرُوۡنِ
“Fazkuruni azkurkum wasykuru li wa la takfurun”
Artinya: Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.
Langkah Pemerintah Daerah bersama Kepolisian Resort bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jeneponto menghadirkan Zikir Akbar Jelang Pelaksanaan Pemungutan suara pemilukada merupakan sebuah langkah strategis atau alat stabilizer dalam menghadirkan pendekatan Agama sebagai sebuah Cooling system mewujudkan Pemilulada damai bermartabat dan beradab di tengah masyarakat yang beradat dengan julukan butta turatea tanah lahirnya para karaeng yang memiliki nilai siri’ na pacce’ yakni kesadaran emosional untuk menanamkan budi pekerti yang sesuai tatanan alami bumi dan kodrat manusia sebagai ciptaan Tuhan. Dari Selatan Sulawesi Selatan dari Jeneponto kami titipkan salam pemilu damai menuju 27 November 2024.