OPINI

Sulteng Butuh Figur Cerdas AHMAD ALI Sebagai Gubernur Ideal, Teladan Masa Depan Negeri Tadulako (Jilid 171)

25
×

Sulteng Butuh Figur Cerdas AHMAD ALI Sebagai Gubernur Ideal, Teladan Masa Depan Negeri Tadulako (Jilid 171)

Sebarkan artikel ini

Krisis kepemimpinan yang jujur ditingkat elit politik, tidak hanya mengelilingi pejabat tingkat, bahkan hingga ke wilayah Provinsi hingga Kabupaten Kota, turut merayap menggerogoti urat syaraf para pejabat itu.

Tak terkecuali di Sulawesi Tengah pun, krisis kepemimpinan yang dilandasi kejujuran semakin menggema ketika tidak sedikit para pejabat yang terjerat dalam kasus hukum.

Tentu sebagai rakyat kita merasa prihatin akan kondisi saat ini. Kejujuran sepertinya menjadi barang mahal di negeri ini. Rakyat sepertinya merasa kesulitan mencari pemimpin yang benar-benar memegang teguh kejujuran.

Terlebih saat ini hiruk pikuk Pilkada 2024 sudah sangat terasa. Elite politik yang tengah bertarung untuk memenangi kontestasi Pilkada 2024 terlihat berlomba-lomba melakukan pencitraan menjelang pesta demokrasi prosedural pilkada 2024.

Yang disayangkan, lagi-lagi pencitraan politik tidak dilandasi dengan kejujuran. Sehingga rakyat sepertinya hanya disuguhi kamuflase (kebohongan) elite politik.

Negeri Tadulako ini khususnya butuh pemimpin yang jujur. Mungkin kita semua sepakat soal itu. Karena kita tidak ingin negeri khatulistiwa ini mengalami kehancuran hanya gara-gara dipimpin oleh para pemimpin yang tidak jujur dalam mengelola pemerintahan.

Sebagai seorang Muslim, harapan baru mewujudkan pemimpin yang berakhlak dan berbudi pekerti yang dapat membawa masyarakat Sulawesi menuju kesejahteraan yang hakiki adalah dengan memberikan pilihan kepada sosok atau figur yang tepat sesuai dengan norma-norma keislaman.

Dan di arena Pilgub Sulawesi Tengah, memberikan pilihan kepada H AHMAD HM ALI sebagai Gubernur dan ABDUL KARIM ALJUFRI sebagai Wakil Gubernur periode 2024-2029 adalah kenyataan yang tak terbantahkan demi menyetarakan Sulawesi Tengah dengan keberadaban sikap dan tingkah laku sebagai pemimpin.

Setidaknya dari figur H AHMAD HM ALI, mendekati kesempurnaan suri tauladan yang telah dilakukan oleh Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang dikenal sebagai sosok yang jujur, bahkan sebelum diangkat menjadi nabi.

Atas dasar kejujuran yang sudah terbukti itu, Nabi Muhammad SAW mendapatkan dukungan dari masyarakat untuk menjadi pemimpin. Bahkan menjadi pemimpin di ‘negeri tetangga’, Madinah, bukan di tempat kelahirannya sendiri, Makkah.

Sebagai umat Islam, seharusnya kita mencontoh kepemimpinan Nabi Muhammad. Dan keniscayaan dengan memilih serta memenangkan H AHMAD HM ALI sebagai Gubernur, dapat dijadikan pemimpin teladan yang menjadi model ideal pemimpin.

Adapun alasan utama penulis dengan menyebutkan bahwa H AHMAD HM ALI sebagai pilihan yang sangat-sangat wajib dilakukan adalah, dengan karuniai empat sifat utama yang dimiliki Rasulullah Muhammad SAW terhadap diri H AHMAD HM ALI, yaitu Sidiq, Amanah, Tablig dan Fathanah.

H AHMAD HM ALI memiliki sifat Sidiq (jujur) dalam perkataan dan perbuatan, dan Ahmad Ali juga sangat amanah dapat dipercaya dalam menjaga tanggung jawab.

Ahmad Ali pun memiliki sifat Tablig menyampaikan segala macam kebaikan kepada rakyatnya dan Ahmad Ali sangat fathanah atau cerdas dalam mengelola masyarakat.

Kejujuran Ahmad Ali melawan segala dusta yang selama ini dipertontonkan oleh pejabat yang tidak bertanggungjawab dan ia memiliki kecocokan sesuatu sebagaimana dengan fakta.

Jika dikatakan bahwa Ahmad Ali sangat rajulun shaduq (sangat jujur) dalam menjalankan amanah sebagai Gubernur kelak, mungkin sangat berlebihan.

Akan tetapi yang lebih mendalam maknanya daripada kejujuran seorang Ahmad Ali sebagai pemimpin adalah Al-mushaddiq yang mana orang selalu membenarkan setiap ucapan Ahmad Ali, hingga sebagai ash-shiddiq orang yang terus menerus membenarkan ucapan Ahmad Ali, dan Ahmad Ali adalah orang yang selalu membuktikan ucapannya dengan perbuatan.

Dan selama ini, hal itu menjadi bukti otentik, ketika segala kebaikan yang dilakukan oleh Ahmad Ali untuk masyarakat Sulawesi Tengah terbukti nyata.

Maka bersandar kepada Quran disebutkan (tentang ibu Nabi Isa), “Dan ibunya adalah seorang shiddiqah.” (Al-Maidah: 75). Maksudnya ialah orang yang selalu berbuat jujur.

Sebagai seorang pemimpin yang sidiq atau bahasa lainnya honest, Ahmad Ali akan mudah diterima di hati masyarakat, karena Ahmad Ali bukan terlahir sebagai pemimpin yang tidak jujur atau khianat, dan berakibat akan dibenci oleh rakyatnya.

Kejujuran seorang Ahmad Ali sebagai pemimpin telah terbukti dinilai dari perkaataan dan sikapnya selama ini. Sikap Ahmad Ali sebagai pemimpin yang jujur adalah manifestasi dari perkaatannya, dan perkatannya merupakan cerminan dari hatinya.

Selanjutnya, Ahmad Ali juga telah menunjukkan kualitas pribadinya yang diakui oleh masyarakat Sulawesi Tengah. Beliau dikenal dengan kepiawaiannya yang sangat mumpuni. Sebagai seorang pengusaha dan politisi, Ahmad Ali bukan saja bisa membahagiakan keluarganya, akan tetapi masyarakat Sulawesi Tengah merasakan budi baik dan keluhuran pekertinya.

Kemampuan berkomunikasi Ahmad Ali merupakan kualitas papan atas dan sudah sangat tidak diragukan lagi kualitasnya. Dan hal ini yang harus dimiliki oleh pemimpi sejati.

Sebab pemimpin bukan berhadapan dengan benda mati yang bisa digerakkan dan dipindah-pindah sesuai dengan kemauannya sendiri, tetapi pemimpin berhadapan dengan rakyat manusia yang memiliki beragam kecenderungan. Dan Ahmad Ali telah membuktikan kemampuannya dalam berkomunikasi dengan sangat baik.

Ketika pemimpin dituntut untuk membuka diri kepada rakyatnya, sehingga mendapat simpati dan juga rasa cinta. Keterbukaan pemimpin kepada rakyatnya bukan berarti pemimpin harus sering curhat mengenai segala kendala yang sedang dihadapinya, akan tetapi pemimpin harus mampu membangun kepercayaan rakyatnya untuk melakukan komunikasi dengannya. Dan lagi-lagi Ahmad Ali super plus memiliki itu semua.

Ahmad Ali juga memiliki kecerdasan di atas rata-rata masyarakatnya sehinga memiliki kepercayaan diri. Kecerdasan Ahmad Ali akan membantu dia dalam memecahkan segala macam persoalan yang terjadi di masyarakat. Sebagai pemimpin yang cerdas, Ahmad Ali tidak mudah frustasi menghadapai problema, karena dengan kecerdasannya dia akan mampu mencari solusi.

Pemimpin yang cerdas tidak akan membiarkan masalah berlangsung lama, karena dia selalu tertantang untuk menyelesaikan masalah tepat waktu.

Sebagaimana firman Allah dalam Alquran. “Allah akan meninggikan orang-orang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. (QS.Al Mujadalah:11).

Dengan izin Allah, segala karunia Allah atas segala yang dimiliki Ahmad Ali sebagai syarat kualitas diri Gubernur Sulawesi Tengah tersebut benar-benar membumi di negeri Tadulako ini.

Oleh : Maulana Maududi (Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Central Analisa Strategis – DPP CAS / Angkatan 18 Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta)

BERSAMBUNG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *