Laporan Jurnalis Jeneponto : Rahmat
TOPIKterkini.com, JENEPONTO – Sejumlah ASN di Kantor Bupati Jeneponto sedang dihebohkan adanya oknum pegawai diduga sedang melakukan hubungan intim diatas mobil, di Halaman Kantor Bupati Jeneponto, Selasa (12/3/2019).
Pasangan yang diduga mesum tersebut perempuan berinisial H salah seorang guru Sekolah dasar di Kecamatan Turatea, sedangkan laki-laki berinisial S diduga salah seorang staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jeneponto.
Wakil Bupati Jeneponto H. Paris Yasir atas kejadian tersebut membantah jika ada aparat ASN yang sedang melakukan Indehoi di atas mobil.
“Tidak benar itu, mereka tidak melakukan apa-apa di atas mobil. Nanti kita akan panggil apa mereka melakukan tindakan itu (bersetubuh) atau tidak karena yang bersangkutan sudah diperiksa oleh Satpol PP”, kata Paris Yaris.
Oknum AS, laki laki yang diduga Mesum inisial S membantah tudingan jika dirinya melakukan tindakan tidak terpuji atau sedang Indehoi (bersetubuh) di atas mobil dengan perempuan yang bukan istrinya.
Menurut S, diatas mobil tersebut bukan berdua melainkan ada 4 orang semua.
“Saya berada pada posisi sopir sedangkan ketiga perempuan lainnya berada di belakang dan depan. Jadi tidak benar itu jika saya melakukan hubungan intim di atas mobil. Ada saksi perempuan diatas mobil”, ujarnya.
S pun berniat akan melaporkan kasus ini ke Polres Jeneponto. Pasalnya, dirinya merasa dirugikan dan di cemarkan nama baiknya.
Sementara terduga perempuan H yang dikonfirmasi awak media di cafe 88 Jeneponto juga membantah dirinya berbuat mesum. Malah dirinya tidak terima atas berita hoax yang sudah tersebar luas.
” Saya ini korban Fitnah dan kabar yang beredar itu tidak benar,”kata H.
Dia menjelaskan jika saat itu dirinya datang dan memarkir mobilnya ke kantor bupati Jeneponto pukul 08.00 pagi dan lanjut ke tempat foto copy. Namun naas, saat hendak kembali ke mobilnya sudah banyak orang sehingga dirinya pun kaget.
“Saya pulang ke parkiran dan kaget lho kok di depan mobil ramai sekali orang, saya pikir mobil saya ditabrak dan mobilku juga sampai di foto-foto,”katanya.
Ironisnya, barang-barang milik H disebut disita oleh oknum Satpol PP.
“Saya bilang barang-barang saya Mana dia bilang katanya dia bawa ke Kantor Satpol terus saya bilang saya mau ambil mana caranya bilang ke sini maki Kantor Satpol kasih keterangan-keterangan. Intinya saya korban Fitnah,”jelas H.