TOPIKterkini.com, SULTRA – Banjir bandang yang terjadi di Konawe Utara mengundang keprihatinan sejumlah pihak. Salah satunya dari Rumah Juang Sultra.
Menurut mereka, bencana ini tidak terjadi secara alamiah, tetapi lebih dominan dipengaruhi campur tangan manusia. Salah satunya diakibatkan oleh giat yang berkaitan langsung dengan eksplorasi lingkungan seperti pertambangan. Seperti diketahui, di Konawe Utara terdapat beberapa kawasan yang digunakan untuk mengolah aktivitas pertambangan.
“Bahkan, ada beberapa dugaan aktivitas pertambangan yang bermasalah. Ada usaha tambang yang merambah dan mengeksplorasi kawasan hutan lindung, maupun bermasalah soal izin,” papar Kordinator Rumah Juang Sultra, Jufra Udo.
Pada titik ini, lanjut Jufra, pemerintah harus turun tangan untuk mengevaluasi kebijakan maupun aktivitas pertambangan di Sulawesi Tenggara. Jangan lepas tangan.
Lanjutnya, sangat disayangkan jika Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi, di salah satu media justeru menyimpulkan pertambangan bukan penyebab terjadinya banjir bandang. Pertanyaan tersebut terkesan seolah Ali Mazi tidak menunjukkan sikap yang serius untuk mengurus aktivitas pertambangan di Sulawesi Tenggara.
Semestinya, tambahnya, Ali Mazi membentuk tim maupun koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk telaah penyebab terjadinya banjir di Konawe Utara maupun turun langsung melakukan upaya-upaya tanggap darurat .
“Ali Mazi jangan melemparkan statement yang terkesan merendahkan marwahnya sebagai Kepala Daerah. Pernyataan itu seolah menggambarkan Ali Mazi abai untuk mengayomi dan mengelola daerah secara profesional,” tegas Jufra.
Olehnya, Jufra meminta Gubernur Sultra untuk tidak berkelit, seakan-akan tambang kita telah ramah lingkungan.
(Red)