Laporan : AM Dg Nappa
TOPIKterkini.com—Bantaeng—Kelangkaan tabung gas elpiji 3Kg disikapi Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam. A. Sri Wiyanti kumpulkan ketiga Agen penyaluran Gas Melon didaerah ini, di Ruang Rapat Wakil Bupati Bantaeng, Jln Andi Mannappiang, Selasa 16/7.
Pertemuan ini kata Kabag Perekonomian & SDA, agar ada solusi yang tepat mengatasi kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg, yang berakibat pada harga tabung melon ini berfluktuasi. Rapat Koordinasi bersama ketiga Agen tersebut masing-masing PT. Laju Lancar dan 19 Pangkalan. PT. Muzi Energi Sejahtera membawa 19 Pangkalan dan yang terakhir PT. Haji Lahiya Banuas dengan membawa 27 Pangkalan.
“Kehadiran Agen dan Pangkalannya hari ini agar semua pihak dapat menyampaikan kendala dan solusi agar kelangkaan gas bersubsidi ini dapat teratasi” jelas A.Sri Wiyanti.
Ketua Angkatan Muda Yayasan Alfalah Rusdi sebagai inisitor pertemuan, memberi Apresiasi dan berterima kasih kepada Kabag Perekonomian & SDA yang telah memfasilitasi pertemuan ini dan berharap agar pertemuan ini dapat memberi solusi yang tepat untuk mengatasi kelangkaan tabung melon, yang mendera masyarakat Bantaeng.
“Kami AMYA terlanjur mengirim surat izin unutk turun kejalan yang dijadwalkan besok namun urung kami lakukan karena bu Kabag sudah memfasilitasi kami lebih dahulu dengan pertemuan hari ini”Ungkap Rusdi. Kehadiran Agen bersama pangkalannya serta perwakilan dari PT. Wijaya Lestari memberi harapan bagi kami untuk menemukan solusi mengatasi kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg, paparnya.
Rusdi juga menyebut fluktuasi harga diduga terjadi disebabkan sejumlah mobil Pickup mengangkut tabung melon dari kota ke desa-desa, selanjutnya menjual ke pengecer dengan harga pengecer dalam kondisi normal (Rp.18.000, Red) sehingga harga yang sampai ke pemakai itu bervariasi bahkan ada yang menjua sampai harga Rp.25.000.
Senada dengan itu, Kabid Perdagangan Samson yang turut hadir dalam pertemuan itu menghimbau kepada Agen dan Pankalan yang hadir agar Tabung melon ini lebih terkontrol penyalurannya karena dia menduga ada pangkalan bergerak (Mobile) yang menyalurkan ke pengecer dengan harga Rp.18.000.
“Saya menghimbau kepada Agen dan Pangkalan, agar kebutuhan rakyat miskin ini merupakan subsidi pemerintah agar tidak menjadi salah sasaran”Himbau Samson.
Kabid Perdagangan ini juga menduga ada oknum agen yang melempar keluar daerah Bantaeng tabung Melon yang menjadi kuota daerah ini, dijual kedaerah tetangga.
“Saya dapat info dugaan tabung Melon menyeberang ke daerah lain”kata Samson.Penjualan diatas HET oleh Pangkalan, sebut Samson adalah tindak pidana, selain itu dia juga menyayangkan masih banyak pemakai tabung Melon bukan peruntukannya. “Ditabung kan sudah jelas terdapat tulisan ‘hanya untuk masyarakat miskin’ tapi faktanya masih banyak masyarakat yang tergolong mampu turut menggunakan tabung melon”ungkap Kabid Perdagangan.
Karaeng Anti sapaan akrab Kabag diakhir pertemuan menghimbau agar Agen dan Pangkalannya dapat mengambil langkah yang tepat dengan melakukan kontrol terhadap pangkalan maupun pengecernya dengan menggunakan kartu kontrol, kata Kabag menyerahkan contoh lembar kartu kontrol kepada direktur PT. Lahiya Banuas.
Dia juga berharap hasil dari pertemuan hari ini semoga harga tabung gas LPG 3 kg stabil kembali sesuai HET & tabung gas LPG 3 kg sdh tersedia stoknya sehingga kebutuhan dasar masyarakat kecil bisa terlayani serta pemakaian LPG 3 kg bersubsidi ini tepat sasaran sesuai Peruntukannya bagi masyarakat kurang mampu, tutup A.Sri Wiyanti.(Ar)