TOPIKTERKINI.COM-JAMBI: Langit berubah merah di sini pada hari Minggu (22 September) karena kabut asap, yang disebabkan oleh kebakaran hutan yang meluas, yang telah naik ke tingkat atas atmosfer.
Harian Melayu melaporkan bahwa kepala informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia Agus Wibowo Soet telah menjelaskan bahwa fenomena tersebut, yang juga dikenal sebagai “Hamburan Rayleigh”, disebabkan oleh pergerakan kabut yang menjauh dari titik api.
Astronom Indonesia Marufin Sudibyo juga menjelaskan bahwa langit tidak berubah merah karena kenaikan suhu yang tiba-tiba.
“Hamburan Rayleigh terjadi ketika sinar matahari terdispersi oleh asap, debu, atau partikel udara yang menyaring panjang gelombang lebih pendek dan melepaskan panjang gelombang lebih panjang yang berada dalam spektrum oranye atau merah, membuat area tersebut tampak redup dan merah,” katanya.
Marufin juga mengatakan kepada Sinar Harian bahwa dalam situasi Jambi, kepadatan partikel mikro dan nano di udara cukup besar untuk membuatnya jauh lebih padat daripada atmosfer normal.
Namun, ia menekankan bahwa fenomena itu tidak memiliki efek buruk pada penglihatan manusia.
Sinar Harian juga melaporkan bahwa pemandangan serupa telah dilaporkan di Indonesia setelah letusan gunung berapi Krakatau pada tahun 1883 dan setelah Gunung Pinatubo meletus pada tahun 1991.
Sebelumnya, gambar dan video langit merah pada jam 11 pagi di Jambi telah menyebar di media sosial.
https://www.instagram.com/p/B2s_MmoHUuP/