TOPIKTERKINI.COM, KENDARI – Pengurus Daerah Apoteker Indonesia Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Rapat Kerja Nasional dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia (Rakernas PIT IAI) tahun 2019 yang diselenggarakan di Zahra Hotel.
Ketua Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia, Dra. Hj. Harmawati Kadir, M.Kes., Apt. mengajak para peserta untuk dapat mengimplementasikan rapat kerja dan PIT IAI PD Sultra yang dilaksanakan setiap tahunnya. Salah satunya mendorong “Apoteker diharapkan Menjadi Entrepreneur.
“Rapat kerja dan PIT IAI PD Sultra yang dilaksanakan setiap tahun dirangkaikan dengan Seminar Nasional Entrepreneur Farmasi,” ujar Dra. Hj. Harmawati Kadir, M.Kes., Apt, saat diwawancarai awak media, Sabtu (28/9/2019).
Dijelaskan, kegiatan Rakernas dan PIT PD Sultra yang diikuti seluruh pengurus cabang Ikatan Apoteker Indonesia (PC IAI) Se-Sultra. Dengan menghadirkan pemateri Nunu Nugraha (Entrepreneur Farmasi) dari Jakarta Pusat dan juga dihadiri oleh Amin Yohannes (Dewan Pakar PD IAI Sultra).
Lanjutnya, adapun materi dalam kegiatan Rakernas tersebut yakni membahas penerapan apoteker tentang bagaimana cara pengelolaan Apoteker yang baik khususnya di Bidang Entrepreneur, sehingga para peserta mampu dan dapat berhasil dalam mengelolah apotekernya.
“Kegitan Rakernas 2019 dengan tema meningkatkan kapabilitas Apoteker khususnya di Bidang Entrepreneur, sehingga dalam pengelolaan Apoteker tentunya bisa berhasil,” kata Ketua Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia, Dra. Hj. Harmawati Kadir, M.Kes., Apt.
Selanjutnya, dalam rangka memperingati Hari Farmasi Sedunia, pihaknya juga akan menggelar kegiatan sosialisasi pada sekolah yang ada di Sultra. “Mensosialisasikan tentang tata cara mendapatkan obat dan cara menyimpang obat. Kemudian yang paling penting yakni cara penggunaan obat dan jangan menggunakan obat sembarang bagi anak khususnya anak sekokah,” ungkapnya
Untuk diketahui, Ketua Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) PD Sultra, telah mendapatkan Rekor MURI, guna memberikan penyuluhan kepada siswa-siswa Se-Prov Sultra sekitar 100 ribu orang pada siswa SMP dan SMA dengan melibatkan 500 orang Apoteker.
Dengan harapan, semoga Apoteker yang ada di Sulawesi Tenggara, kapabilitasnya akan lebih bagus sehingga ia mampu melakukan profesinya sesuai dengan aturan yang ada. Sebab pelanggaran etika berarti pelanggaran perundang-undangan.
“Pelanggaran itulah yang akan kami bina baik itu izinnya dan surat izin praktek apoteker serta aturan pengelolaannya,” tutup Ketua Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia, Dra. Hj. Harmawati Kadir, M.Kes., Apt.
Laporan Jurnalis Sultra : Darman