8 Tewas saat Ledakan BOM di Suriah timur laut yang dikontrol Turki

TOPIKTERKINI.COM – ISTANBUL: Delapan orang tewas ketika sebuah bom meledak pada hari Minggu di daerah timur laut Suriah yang dikontrol oleh pasukan Turki dan sekutu pemberontak Suriah mereka, kata kementerian pertahanan Turki dan pekerja darurat setempat.

Kementerian itu mengatakan pemboman itu, yang disalahkan pada milisi YPG Kurdi, terjadi di tenggara kota Suriah Tel Abyad yang Turki tangkap dalam serangan militer yang dimulai satu bulan lalu.

Baca Juga: Cina mengatakan Pembunuhan terhadap Pemimpin Negara Islam adalah Kemajuan

Turki menghentikan kemajuan militernya ketika mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat dan Rusia yang menyerukan agar YPG dipindahkan setidaknya 30 km (20 mil) dari perbatasan Suriah dengan Turki.

Desa Suluk, tempat ledakan hari Minggu, terletak sekitar 10 km selatan perbatasan. Sebuah truk kecil meledak di luar toko roti di sana, kata seorang pekerja darurat.

Tentara Turki dan pejuang pemberontak Suriah melancarkan serangan untuk membersihkan wilayah perbatasan YPG, yang oleh Ankara disebut sebagai kelompok teroris karena hubungannya dengan militan Kurdi yang melancarkan pemberontakan di Turki tenggara.

Baca Juga: Enam Tewas dan 36 nelayan hilang setelah Topan Bulbul Menghantam Bangladesh

Serangan itu menghadapi kritik internasional atas kekhawatiran bahwa hal itu dapat merusak upaya untuk mencegah Negara Islam muncul kembali di Suriah dan mengeluarkan krisis kemanusiaan lain dalam konflik delapan tahun Suriah.

YPG adalah kekuatan utama di Pasukan Demokrat Suriah, sekutu utama Washington dalam pertempuran melawan Negara Islam di Suriah. Presiden A.S. Donald Trump telah menghadapi kritik domestik karena mengumumkan penarikan pasukan yang dipandang sebagai lampu hijau untuk serangan Turki.

Baca Juga: Pengadilan India memutuskan mendukung umat Hindu dalam pertikaian dengan Muslim

Erdogan mengatakan Moskow dan Washington gagal memenuhi komitmen mereka berdasarkan perjanjian bulan lalu agar YPG menarik diri dari perbatasan, dan mengatakan Turki dapat melanjutkan ofensifnya jika syarat tidak dipatuhi.

Dia berbicara kepada Presiden Rusia Vladimir Putin melalui telepon pada hari Sabtu, dan dijadwalkan bertemu Trump di Washington pada hari Rabu. (Reuters)

Editor: Azqa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *