TOPIKTERKINI.COM – MAKASSAR: Fokus group diacussion kordinasi pengusulan kota kreatif UNESCO yang dilaksanakan oleh dinas parawisata Kota Makassar.
Makassar yang pada Tahun 2019 memiliki PAD 1,64 trilyun dan APBD 4,26 trilyun dan prediksi
Tahun 2020 PAD 1,74 trilyun dan APBD 4,21 Trilyun.
Hari ini kamis 5 desember 2019 di hotel tulip jl sultan hasanuddin makassar Kota Makassar sementara berbenah untuk meraih lebel kota kreatif UNESCO dengan mengusulkan 3 (tiga) sektor dari 16 sub sektor ekonomi kreatif.
3 sub sektor yaitu sektor film, sektor kiliner, sektor seni pertunjukan Yang dilakukan pengusulan ke UNESCO akan dulakukan pada tahun 2021.
Kegiatan ini di buka oleh kepala bidang ekonomi kreatif ibu amalia malik yg mewakili kepala dinas parawisata kota makassar.
Kegiatan ini di hadiri langsung dan sekaligus menjadi nara sumber DR hj andi hadija iriani. Sp. THT,M,Si (KEPALA BAPPEDA KOTA MAKASSAR)
Nara sumber lain: DR syamsul rijal (akademisi), ashari ramadan ketua ICCN makassar
Ida nur haris ketua IWAPI (pengusaha)
Menurut kepala BAPPEDA Kota Makassar FGD seperti ini lebih baik di banding program sosialisasi, karena kegiatan seperti ini kita dapat masukan apa saja yg harus lakukan demi majunya kota makassar dan apa saja masalah yg terjadi di komunitas maupun yg terjadi di masyarakat makassar.
Kegiatan FGD ke-6 ini yg di hadiri dari para akademisi, media, komunitas dan pelaku ekonomi kreatif dari sektor film, animasi, dan video, kuliner dan seni pertunjukan.
Mengapa penting merebut lebel kota kreatif UNESCO karna otomatis pihak UNESCO akan melakukan promosi dan program program dalam meningkatkan lebel yang di sandang kota tersebut. Yang berarti atmosfir sub sektor tersebut akan lebih baik dan lebih mudah berprogram serta berusaha.
Laporan: A. Agung Iskandar