TOPIKTERKINI.COM – NAIROBI: Beberapa petugas polisi termasuk di antara sedikitnya delapan orang yang tewas dalam serangan terhadap sebuah bus di timur laut Kenya yang diklaim Sabtu oleh kelompok Islam Somalia Al-Shabaab.
Presiden Kenya Uhuru Kenyatta telah diberitahu tentang pembunuhan “brutal” terhadap delapan orang, termasuk polisi, selama serangan di daerah Wajir, seorang juru bicara kepresidenan mengatakan Sabtu.
Namun, seorang sumber senior kepolisian mengatakan bahwa jumlah korban tewas adalah 10, tujuh di antaranya adalah polisi.
“Kami kehilangan tujuh petugas polisi dalam serangan bus,” kata sumber itu, meminta tidak disebutkan namanya.
“Jumlah total orang yang terbunuh adalah 10. Seorang diidentifikasi sebagai dokter lokal.”
BACA JUGA: Lelaki berusia 60 tahun didakwa karena mengelus payudara dan bagian pribadi wanita berusia 49 tahun
Sebuah pernyataan polisi yang dirilis Jumat malam tidak memberikan korban jiwa, hanya mencatat bahwa bus, yang menghubungkan kota Wajir dan Mandera, diserang sekitar pukul 17:30 waktu setempat (1430 GMT).
“Pasukan keamanan mengejar para pembunuh,” kata juru bicara gedung negara, menambahkan, “pemerintah tidak akan mengalah dalam penumpasan kejam terhadap unsur-unsur kriminal termasuk tersangka teroris dalam tugas serius untuk melindungi kehidupan dan properti Kenya.”
Shabaab merilis pernyataan yang bertanggung jawab atas pembunuhan “10 tentara salib di antaranya agen keamanan rahasia dan pegawai pemerintah.”
Wilayah di mana serangan itu terjadi berbatasan dengan Somalia, yang secara teratur menjadi tempat penggerebekan Shabaab.
Pada 15 Juni, setidaknya delapan petugas polisi terbunuh dalam keadaan serupa di daerah Wajir.
BACA JUGA: 12 Tewas di Baghdad saat penyerang menembakkan peluru tajam ke Pendemo
Senjata dan bom rakitan telah digunakan untuk membunuh puluhan polisi dan tentara di wilayah perbatasan utara dan timur, tempat serangan semacam itu relatif umum.
Afiliasi Al-Qaeda, Shabaab, telah berjuang selama lebih dari satu dekade untuk menggulingkan pemerintah Somalia yang didukung secara internasional dan sebelumnya telah menggunakan serangan langsung terhadap kendaraan darat.
Kenya mengirim pasukan ke Somalia selatan pada 2011, bergabung dengan pasukan penjaga perdamaian regional AMISOM yang mengusir Shabaab dari Mogadishu.
Pemerintah telah membenarkan serangan untuk melindungi warga Kenya dari Shabaab yang, di antara serangan-serangan lainnya, menewaskan 21 orang di Nairobi pada Januari.
BACA JUGA: PBB: Pasukan Iran ‘menembak untuk membunuh’ pengunjuk rasa
AMISOM termasuk pasukan dari sejumlah negara Afrika termasuk Kenya, membuat pasukan keamanan dari negara itu menjadi target bagi para militan. (AN)
Editor: AzQ