TOPIKterkini.com-Jeneponto- Jantung koroner merupakan penyakit pembunuh nomor 1 (satu) di dunia termasuk di Indonesia. Berdasarkan data yang dirilis oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI tahun 2018 merilis riset bahwa sebesar 1,5% atau 15 dari 1.000 penduduk Indonesia menderita penyakit jantung koroner.
Tingginya angka kematian ini menginisiasi Persatuan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Cabang Makassar, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jeneponto dan Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Komisariat Jeneponto menggelar seminar kesehatan penyakit jantung dan pembuluh darah di gedung Sipitangarri. (Selasa, 10/12/2019)
Pelaksana kegiatan dr. Erwin Pratama mengungkapkan tujuan kegiatan ini adalah pemberian edukasi agar dapat menekan angka kematian.
“Tujuan seminar memberi edukasi serta menambah wawasan dan pengetahuan peserta tentang bagaimana mengenali tanda-tanda dini penyakit jantung, mencegah sedini mungkin agar angka kematian dapat ditekan.” Ungkap ketua umum PDUI komisariat Jeneponto.
Di lokasi yang sama narasumber kegiatan dr. M. Zulkifli A.A.SpJP.,FIHA. saat ditanyai mengenai jumlah kasus jantung koroner di Kabupaten Jeneponto mengatakan jika saat ini masih dalam tahap pengumpulan data.
“Kami dari PERKI untuk tahun 2019 data kasus jantung koroner di Kabupaten Jeneponto masih sementara kami susun, data ini kedepannya akan kami sampaikan ke Pemerintah Daerah Kabupaten Jeneponto sehingga dengan data ini Pemda dapat menjadikannya sebagai salah satu dasar agar dapat mengambil langkah preventif kepada masyarakat Jeneponto”. Ungkap Alumnus Universitas Airlangga ini.
Sampai berita ini diturunkan jumlah peserta yang hadir pada seminar ini sebanyak 112 orang yang terdiri dari 21 orang perwakilan PDGI, 44 orang dari PPNI, 20 orang dari IBI dan 26 orang dari masyarakat umum.
Turut hadir dalam kegiatan ini Sekertaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto, Camat Binamu, direktur RSUD Lanto Daeng Pasewang dan beberapa perwakilan dari SKPD.(**)