TOPIKTERKINI.COM – JAKARTA: Warung makanan di Jakarta membagikan makanan gratis kepada keluarga berpenghasilan rendah yang terkena wabah koronavirus.
Pada hari Jumat indonesia memiliki jumlah total 3.512 kasus dan jumlah kematian sebanyak 306, kantor berita Reuters melaporkan seorang pejabat Departemen Kesehatan mengatakan.
Masjid, mal, restoran, dan taman di ibukota telah ditutup dan ada pembatasan lalu lintas dan transportasi umum, menurut laporan pers. Ada juga langkah-langkah jarak fisik di tempat.
Restoran-restoran, yang dikenal secara lokal sebagai warteg, dapat ditemukan di banyak jalan-jalan Jakarta dan mereka melayani pekerja upah harian, pengendara sepeda motor, pengemudi angkutan umum serta pelanggan lainnya. Mereka biasanya sibuk tetapi pembatasan untuk mengandung penyebaran virus berarti bahwa jumlah pelanggan telah menurun. Penghasilan warteg turun 70 persen sebagai hasilnya.
BACA JUGA: Lebih dari 1,5 Juta jiwa positif COVID-19 secara global
Organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) bekerja sama dengan kelompok warteg nasional yang disebut Kowantara untuk mensubsidi kios dan mendistribusikan makanan di antara keluarga berpenghasilan rendah.
Kepala Kowantara, Mukroni, mengatakan inisiatif ini dimulai dengan 100 warteg, yang menerima subsidi sebesar Rp15.000 ($ 0,91) per paket makanan. Jumlahnya cukup untuk menyiapkan makanan yang terdiri dari nasi, telur, sayuran dan air minum.
“Beberapa warteg juga berkontribusi pada paket jika mereka bisa,” katanya kepada media. “Misalnya, warteg akan membayar Rp5.000 atau Rp10.000 per paket untuk menambahkan sepotong ayam atau ikan, sehingga ada lebih banyak variasi dalam menu.”
Warteg harus mematuhi langkah-langkah pencegahan coronavirus dan memastikan orang tidak berkumpul di tempat mereka selama proses distribusi makanan untuk mendapatkan subsidi.
BACA JUGA: Tim Robotika Afghanistan membangun ventilator COVID-19 dari suku cadang mobil Corolla
“Kami menawarkan bantuan sehingga pemilik warteg masih dapat menjalankan bisnis mereka, dengan juga menyediakan makanan gratis untuk pekerja informal dan mereka yang berada di tingkat akar rumput,” kata presiden ACT Ibnu Khajar kepada media. “Kami secara bertahap akan menambah jumlah penerima manfaat menjadi 1.000 warteg.”
Pemilik dan pekerja Warteg tidak selalu dari Jakarta, datang ke kota untuk mencari nafkah. Sebagian besar operator warteg berasal dari Tegal, sebuah kota di pantai utara Jawa Tengah yang berjarak ratusan kilometer dari ibukota.
ACT berencana untuk menjaga program subsidi berjalan sampai pandemi darurat berakhir, dengan otoritas Indonesia mengharapkan ini terjadi pada 29 Mei.
BACA JUGA: BEJAT….!!! Lelaki di Bone Cabuli Anak Tirinya Sebanyak 3 Kali
Keterangan: Orang-orang mengantri di depan sebuah warteg Jakarta yang mengambil bagian dalam inisiatif untuk mendistribusikan makanan gratis di tengah wabah coronavirus (Foto: Kowantara) – AN
Editor: Usman S