Topikterkini.com-Jeneponto- Seorang pasien asal Jeneponto dikabarkan sedang menjalani operasi di rumah sakit Anwar Makkatutu Kabupaten Bantaeng, salah satu kebijakan rumah sakit adalah melakukan pemeriksaan Rapid Tes Diagnostik pada semua pasien termasuk pasien asal Jeneponto ini, dari hasil rapid tes tersebut didapatka hasil reaktif, dan malam tadi sekitar pukul 22.00 wita pasien tersebut dirujuk ke RSUD Lanto Daeng Pasewang. (Minggu, 03/04/2020). Perujukan tersebut menuai kontroversi dari beberapa kalangan lantaran tidak biasanya seorang pasien RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng dirujuk ke RSUD LATOPAS Jeneponto.
Mustaufiq juru bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 percepatan penanggulangan Covid-19 Kabupaten Jeneponto mengungkapkan hal yang senada.
“Sekarang pasien ada di RS Latopas, tadi malam sekitar jam 22.00 Wita, padahal pasien baru operasi caesar, terkait dengan alasan RS Makkarutu merujuk ke RS Latopas kita belum tahu,” ungkap Mustaufiq.
Saat ditanyai mengenai alasan mengapa pasien tersebut dirujuk ke RSUD Lanto Daeng Pasewang Kabag Humas Pemkab Jeneponto menjelaskan jika seharusnya hal itu menjadi domain RSUD Makkatutu yang jelasnya kita di Jeneponto tidak boleh menolak pasien karena akan bertentangan dengan Undang-Undang Perumasakitan.
” Sesuai penyampaian Direktur RS Latopas, seharusnya pihak RS Makkatutu Bantaeng yang harus menjelaskan alasan merujuk pasien ke RS Latopas, karena sistem rujukan terintegrasi (sisrute) yakni sebuah aplikasi untuk mempermudah rujukan, sehingga antar RS dapat berkomunikasi dengan cepat, RS tidak boleh menolak tanpa alasan yang tepat, kita tidak boleh diskriminatif” terangnya.
Polemik mengenai alasan pasien tersebut dirujuk ke RSUD Latopas menuai kontroversi di kalangan masyarakat, Sekda Jeneponto Syafruddin Nurdin mengatakan secara etika dan protap penangan Covid-19, pihak RS Anwar Makkatutu Bantaeng tidak boleh merujuk ke RS Latopas Jeneponto.
“Seharusnya pihak RS Anwar Makkatutu Bantaeng melakukan rawat isolasi sambil menunggu hasil Swabnya, apalagi pasien tersebut telah menjalani operasi Caesar (operasi SC), karena belum tentu hasil Swabnya positif Covid-19. Semoga negatif, namun jika hasil Swabnya positif, pihak RS Anwar Makkatutu harus merujuk ke RS penganan Covid-19 di Makassar,” ungkap Syafruddin Nurdin dalam rapat virtual.
Lebih lanjut, Syafruddin Nurdin mengatakan, setelah koordinasi dengan pihak RS Anwar Makkatutu Bantaeng, alasannya karena suami pasien yang meminta untuk dirujuk ke RS Latopas Jeneponto.
“Setelah ditelusuri alasan tersebut, pengakuan suami pasien tidak pernah meminta istrinya untuk dirujuk ke RS Latopas,” tutupnya.(*)