TOPIKTERKINI.COM – KALTIM | Ratusan Buruh dan Karyawan yang tergabung dalam Dewan Pengurus Cabang Federasi Hukatan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (DPC F-Hukatan KSBSI) Berau, melakukan unjuk rasa di depan kantor Kuala Lumpur Kepong (KLK) Group, Jalan Marshma Iswahyudi, Kelurahan Rinding, Kecamatan Teluk Bayur, Selasa (28/7/2020).
Unras tersebut adalah untuk menyuarakan tuntutan karyawan perkebunan kelapa sawit yang merasa dirugikan selama berkerja di perusahaan yang tergabung di KLK Group diantaranya Hutan Hijau Mas, 198, dan Malindo Mas Perkebunan.
Ketua DPC F-Hukatan KSBSI Berau, Budiman Siringo Ringo menyebutkan, ada beberapa hak para karyawan yang harus segera ditindaklanjuti oleh perusahaan yang bergerak di kelapa sawit tersebut.
Lanjut Budiman, ada pula tentang permasalahan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar alat milik perusahaan yang dibebankan kepada karyawan dari penghasilan karyawan itu sendiri.
“Termasuk ada juga diskriminalisasi yaitu dipaksa akan di PHK hingga mutasi kerja dari yang awal operator alat jadi loading buah atau pengumpul buah kelapa sawit,” sambung Budiman.
Aksi yang digelar itu rupanya memanas saat pihak perusahaan yang sempat enggan menemui demonstran ke lapangan, yang berujung aksi saling dorong antara pendemo dengan aparat kepolisian.
Akan tetapi suasana kembali dingin saat pihak KLK mengundang perwakilan demonstran untuk mediasi.
“Saya hadir mendatangi serikat untuk menjadi penengah dan ingin suasana ini adem dan enak, akan tetapi ini percuma walaupun kita banyak aspirasi tetapi dari perusahaan tetap bersikeras maka kita juga tidak bisa memaksa,” kata Dewan Pembina Serikat Buruh F-Hukatan, Wendy Lie Jaya.
“Perusahaan tetap tidak mau mengabulkan tuntutan daripada serikat dan mereka akan melanjutkan persoalan ini kepada mediasi dan Pengadilan Hubungan Industrial (PHI),” pungkasnya.
Pihak serikat menegaskan akan melakukan mogok kerja hingga mendirikan tenda di kantor KLK Group jika tuntutan yang diajukan tidak juga dipenuhi.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Manajemen KLK Group Tidak ada yang ingin berkomentar ke media.
Laporan: Sofyan Olii