TOPIKTERKINI.COM, MAKASSAR — Bertepatan dengan hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca pada Senin, )14/09/2020) lalu, Sekolah Dasar Negeri Borong mensosialisasikan inovasi layani online.
Perpustakaan sekolah harus berinovasi agar memudahkan akses layanannya, tak terbatas hanya pada murid-murid sekolah tersebut, tapi juga masyarakat luas. Apalagi di masa pandemi Covid-19, dimana murid-murid di rumahkan.
Kepala UPT SD Negeri Borong, Dra Hj Hendriati Sabir, M.Pd, mengatakan bahwa anak-anak antusias mau melihat sekolahnya sekaligus membaca di perpustakaan. Di hadapan belasan anak yang mewakili kelas I-VI, Bu Indri begitu biasa dia disapa, mengatakan akan berusaha untuk memaksimalkan layanan perpustakaan sekolah, kalaupun tidak bisa secara fisik didatangi maka dapat dikunjungi secara online.
“Jadi, anak-anak silakan sampaikan ke teman, saudara, orang tua dan tetangga bahwa bisa berkunjung ke perpustakaan sekolah SD Negeri Borong,” ujarnya.
Kepada tamu-tamu yang berkunjung untuk memberikan asistensi terkait digitalisasi layanan perpustakaan, Bu Indri berharap, semoga momen kunjungan dari perpustakaan provinsi ini akan memberi nilai tambah dan motivasi bagi murid-murid dan sekolahnya.
Heri Rusmana, Pustakawan Madya pada DPK Provinsi Sulsel memberi apresiasi atas pengelolaan perpustakaan yang dilakukan SD Negeri Borong. Dikatakan bahwa meski tidak punya hubungan kemitraan langsung dengan sekolah-sekolah setingkat SD tapi sudah menjadi tanggung jawabnya untuk melihat perpustakaan maju dan berkembang.
“Ini menjadi tanggung jawab kami sebagai pembina perpustakaan di seluruh Sulsel. Sehingga jadi alasan kami datang ke SD Negeri Borong, tepat di Hari Kunjung Perpustakaan,” kata Heri Rusmana, yang baru saja menerbitkan buku berjudul “Energi dan Inovasi Mohammad Hasan, dalam Foto dan Catatan” itu.
Sebagai pustakawan senior, hari itu, Heri Rusmana datang berbagi kiat tentang konsep perpustakaan berbasis layanan digital. Katanya, digitalisasi layanan perpustakaan itu berarti buku-buku koleksi kita harus bisa diakses, bukan hanya oleh murid-murid sekolah di SDN Borong tapi juga anak-anak dari sekolah lain, bahkan oleh masyarakat luas. Untuk digitalisasi perpustakaan maka syaratnya, yakni harus ada aplikasi, buku-buku yang dialih mediakan kalau hak ciptanya sudah dibeli pemerintah. Selanjutnya, pengelola sistemnya mesti juga rajin mengupdate supaya koleksi bahan pustaka terawat baik. Untuk buku online, perlu dibuatkan abstraknya terlebih dulu, dibikinkan garis besarnya supaya orang mau membaca sekilas tentang buku itu sebelum membaca utuh bukunya.
Berkaitan dengan kendala keterbatasan koleksi bacaan, tips dan solusi yang diberikan, yakni bisa melalui sistem droping atau peminjaman buku. Misalnya, buku-buku dengan tema dan judul-judul tertentu dititip di perpustakaan SDN Borong, nanti pada waktu tertentu dijemput lagi, setelah dibaca oleh anak-anak atau warga sekolah yang lain.
Bisa juga penambahan koleksi perpustakaan melalui gerakan wakaf buku, bantuan CSR atau sumbangan dari para relawan literasi.
Hadir dalam pertemuan terbatas yang diadakan secara sederhana karena situasi pandemi Covid-19 itu, selain Bu Indri dan Heri Rusmana, juga Bu Feby, Kasi Layanan Perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan, Bu Nisfu, dan Bu Cory dari DPK Provinsi Sulsel, juga Rusdin Tompo, aktivis anak, dan Sapar, pustakawan SDN Borong.
Di hadapan murid-murid, Bu Nisfu mendongeng dengan judul Corona. Usai mendongeng, dia berpesan agar rajin membaca supaya punya banyak bahan untuk diceritakan. Sementara Sapar mengajarkan anak mengakses website sekolah yang linknya ke layanan perpustakaan.
Anak-anak yang hadir mengaku suka membaca, seperti Muh Nur Ardiansyah kelas 5, yang suka membaca buku tentang panjat tebing. Sedangkan Rizqullah, kelas 4, yang hobi melukis, biasa baca buku tematik tentang menghemat air. Begitupun dengan Amanda Agnesia, kelas 5, yang tertarik baca puisi, selama belajar di rumah saja.
Penulis : Rachim Lallo
Editor : Abd. Rahman