TOPIKTERKINI.COM – BULUKUMBA: Sekelompok warga melakukan aksi pembongkaran Decker lantaran diduga tidak digubris oleh aparat Desa Bulo-bulo Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, provinsi Sulawesi Selatan.
Berdasarkan informasi yang diterima topikterkini.com lewat video rekaman yang dikirim oleh salah satu warga, nampak terlihat dalam rekaman video yang berdurasi 17 detik tersebut warga melakukan aksi pembongkaran dengan menggunakan palu besi, sehingga beberapa bagian dekker sudah rata dengan tanah.
Menurut warga yang dikonfirmasi lewat via whatsapp menyebutkan bahwa sebelum dilakukan aksi pembongkaran, pihaknya sudah berkoordinasi langsung dengan pemerintah setempat, terkait keluhan warga, karena bangunan tersebut diduga salah teknis, ucap AW minggu (11/7/2021)
“Saya sudah bermohon melalui kepala Desa Bulo-bulo pada tahun 2019 saya juga sudah ajukan untuk melanjutkan pembangunannya, Namun hingga saat ini belum ada sisi tanggapan dari pihak pemerintah setempat.
Kata AW bahwa memang pada tahun 2020 pemerintah Desa Bulo-bulo ingin menganggarkan senilai 29 juta, kemudian ada pemotongan pajak 9 juta, sisa tinggal 20 juta, sudah termasuk pembangunan rabat beton,” jadi saya menganggap jauh dari kata cukup, ucap AW melalui whatsapp pribadinya pada topikterkini.com
Kepala Desa Bulo-bulo A. Salman yang dikonfirmasi lewat via telepon belum mengetahui pasti soal adanya dugaan kegiatan pembongkaran fasilitas umum.
” Soal pembongkaran tersebut baru saya ketahui setelah ada informasi dari inisal DW memang ada bangunan plat dekker dibangun di Balla tujua pada tahun 2014, dan masih ada pekerjaan lanjutan untuk program rabat, dan timbung. Waktu itu, tim 11 memprogramkan kembali untuk pembangunan lanjutan di tahun 2015.
Hanya saja, anak almarhum yang berinisial AW menahan lantaran dinilai anggarannya tidak cukup kalau dikeluarkan Potongan pajak, termasuk PPH dan PPN,”
Ia pada tahun 2015 pemerintah Desa Bulo-bulo melalui tim 11 anggarkan 25 juta, hanya saja AW pada waktu itu menahan lantaran dananya tidak cukup kalau dipotong pajak PPH dan PPN. Itulah salah satu penyebab pekerjaan terkendala sampai saat ini,” pungkasnya.
Soal pembongkaran fasilitas umum, pihaknya akan berkoordinasi langsung dengan Tim 11,” saya akan undang Tim 11 dan perangkat Desa untuk rapatkan soal indikasi dugaan adanya oknum yang ikut terlibat dalam pengrusakan fasilitas umum.
,” Soal anggaran plat dekker atau bangunan fasilitas umum yang dirusak sudah jelas anggarannya pada tahun 2014 sebayak 11 juta, intinya saya akan rapatkan dulu, dan langka-langka apa yang harus ditempuh dan menunggu keputusan rapat,” tuturnya
Laporan: Andi Burhanuddin
Komentar