Topikterkini.com-Lombok Timur–Aksi lanjutan dari momentum Hari Tani Nasional aksi Demonstrasi Mahasiswa Lombok Timur pada tanggal 25/09/23 lakukan aksi lanjutan, Kelompok Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Lombok Timur yang mengatas namakan diri mereka Aliansi Mahasiswa Lotim Lakukan aksi jilid II,Selasa (3/10/2023).
Mahasiswa membuka aksinya di simpang empat BRI Selong menjadi titik Kumpul mahasiswa, setelah Membuka aksi Demonstran dengan penyampaian Orasi-orasi politik namun Sebelum menuju Rute aksi ke Gedung DPRD Lombok Timur, Mahasiswa Meminta pihak Kapolres Lombok Timur meminta Maaf pada masa aksi yang terkena Tindakan represif pada aksi sebelumnya.
Memenuhi permintaan Mahasiswa kasat Samapta Polres Lombok Timur L.Panca w
Mewakili Polres Lombok Timur menyampaikan permintaan maaf secara humanis”untuk rekan rekan mahasiswa kepala Kapolres Lombok Timur menyampaikan permintaan Maaf karena tidak bisa hadir di tengah kawan-kawan Mahasiswa,” Ucapnya.
“Untuk momen ini saya di perintahkan untuk mewakili beliau, kami menyesalkan atas terjadinya insiden waktu aksi pertama di Gedung DPRD Lombok Timur untuk itu atas nama bapak Kapolres Lombok Timur kami memohon maaf dengan setulus-tulusnya kepada rekan rekan Mahasiswa se Lombok Timur, kedepan kami menjamin tidak akan terjadi hal hal serupa terutama refresip”
Ucapnya
Setelah beberapa saat mahasiswa-mahasiswa melanjutkan aksi mereka ke rute utama ke depan Gedung DPRD Lombok Timur
Sesampai di rute utama aksi nampak begitu lancar dengan penyampaian orasi orasi politik dari kalangan Mahasiswa, namun aksi tersebut sempat tegang dikarenakan unsur pimpinan DPDR Lotim tak kunjung ada yang menemui massa aksi yang berakibat gerbang dan billboard unsur pimpinan jadi sasaran massa aksi.
Sejak jam 09.00 massa aksi AML mulai kumpul di perempatan BRI selong dan memulai orasi dan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju kantor DPRD Lotim.
Depan gerbang kantor DPRD Lotim massa aksi kembali menyuarakan tuntutannya, yang salah satunya terkait kebijakan pemerintah yang mencabut subsidi pupuk untuk para petani, juga banyaknya tambak ilegal di bagian selatan yang menjamur.
Hingga massa tidak sabaran karena tak kunjung unsur pimpinan tidak ada yang menemui massa aksi yang menyebabkan situasi meluai tegang, Dimana massa aksi melampiaskan kekesalannya dengan corat-coret tembok DPRD Lotim dengan kata yang kurang pantas.
Tidak puas dengan corat coret massa aksi lebih anarkis lagi dengan membobol pintu gerbang dan merobek baleho bertuliskan unsur pimpinan DPRD Lotim.
Massa aksi terus merangsek masuk hingga depan rangga lobi DPRD Lotim, kembali orator aksi menyuarakan tuntutan dengan meminta agar pimpinan menemui massa.
Sekretaris Dewan (Sekwan) Ahyan menemui massa aksi Aliansi Mahasiswa Lombok Timur menyampaikan pada massa bahwa minggu lalu karena saat melakukan aksi jilid I semua anggota dewan sedang rapat paripurna.
Dan untuk aksi Jilid II saat ini, Ahyan mengatakan Surat prrmohonan hearing dari koordinator lapangan (korlap) diterima jam 13.30 kemarin, anggota dewan saat itu semua sudah balik dan untuk pemberitahuan sudah disampaikan ke grup.
Karena mepetnya surat pemberitahuan sementara tanpa di duga ada acara pimpinan di luar daerah, sehingga tidak ada unsur yang menemui massa aksi.
“Dan hari ini semua pimpinan DPRD sedang berada di luar daerah untuk kungker,” terang Ahyan di depan masa aksi.
Tetapi dari semua penjelasan Sekwan tersebut tidak di terima Massa aksi, sehingga massa aksi meminta minimal ketua komisi III DPRD Lombok Timur menemui mereka di depan tangga lobi.
Massa aksi meminta dewan untuk menemui mereka di luar, mereka tidak menginginkan masuk ke ruang rapat DPRD. Namun setelah dilakukan negosiasi, perwakilan massa aksi mau masuk ditemui sekwan untuk melakukan tindakan selanjutnya terkait tuntutan yang digaungkan massa aksi.
Setelah melakukan negosiasi di ruang DPRD Lotim, akhirnya massa aksi membubarkan diri dengan tertib dan akan melakukan melakukan aksi jilid III dengan membawa jumlah massa yang lebih besar lagi.
Liputan : Nang