Camat Bukal Hadiri Penutupan Festival Pesona Buol X Tahun 2023

Topikterkini.com.|Buol – Camat Bukal Hasnawi Kamaruddin, S.Sos.,MM., menghadiri penutupan kegiatan Festival Pesona Buol X yang berlangsung meriah di lokasi lapangan Anjungan Leok I, Kecamatan Biau, Kabupaten Buol, pada Kamis malam, (12/10/2023).

Malam Puncak Penutupan Festival Pesona Buol ini turut dihadiri Sekda Buol, Drs.Suprizal Yusuf, MM, Ketua DPRD Buol, Srikandi Batalipu, S.Sos, M. AP, Kapolres Buol AKBP Handri Wira Suryana, S. IK, M. AP, Dandim buol Tolitoli, Kajari Buol, Raja Buol, Ketua KPU Buol dan Komisioner, Anggota Bawaslu Buol dan Korsek Bawaslu Buol, PB IKIB Para Kepala OPD, Camat dan Para undangan dari Luar Daerah, dan Komunitas Pers Buol.

Pada malam puncak penutupan Festival Pesona Buol X tahun ini sangat luar biasa. sedikitnya ada 24 ribu warga buol ikut serta berpartisipasi dan hadir langsung pada iven ini. Kegiatan malam puncak sempat mengurai kemacetan hinga 5km karena padatnya pengunjung yang datang langsung dari beberapa wiilayah kecamatan di kabupaten Buol. Acara ini dimulai pada pukul 20.00 berkahir hingga pukul 24.00 Wita.

Penutupan seluruh rangkaian kegiatan FPB tahun 2023 yang mengusung Tema ” MENDULANG TRADISI MEMBANGUN MASA DEPAN “.selain mempromosikan Tradisi dan Budaya lokal, dan destinasi wisata Daerah Buol juga kegiatan tersebut dibarengi dengan pagelaran seni musik dan tari kolosal karya dari anak Daerah Buol.

Kegiatan yang digelar selama 3 hari yaitu mulai tanggal 10 – 13 Oktober 2023 berpusat di lapangan anjungan Leok satu kompleks Istana Raja Buol dan situs peninggalan Belanda yang di jadikan indikator pelaksanaan kegiatan

Tujuan dilaksanakan Festval Pesona Buol (FPB) dengan venue utama istana raja dan anjungan sebagai tempat dilaksanakan festival karena tahun ini festival yang dilaksanakan akan masuk sebagai nominasi penyelengaraan ivent dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) oleh kemenpar ekraf RI.

Kegiatan festival dilaksanakan terpisah dengan kegiatan Hari Ulang Tahun Daerah karena alasan frstival kali ini berbeda dengan sebelumnya agar bisa di bedakan mana festival yang murni dan festival yang tidak dicampur adukan dengan kegiatan lain seperti hoya-hoya pameran pembangunan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *