TOPIKTERKINI.Com LOMBOK TIMUR—Kepala Badan Penyelenggara Penjamin Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Selong menanggapi perihal adanya salah satu oknum calon legislatif (Caleg) DPRD Lombok Timur dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang mencetakkan masyarakat Kartu BPJS Kesehatan secara masif beberapa waktu lalu.
Kepala BPJS cabang Selong, Gusti Ngurah Catur Wiguna mengatakan bahwa pencetakan kartu tersebut sebenarnya tindakan tindakan yang tidak perlu dilakukan, karena per 1 Desember 2023 lalu Lotim sudah menyandang status universal health coverage (UHC) karena 95% masyarakat sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan.
“Tidak perlu sebenarnya itu dilakukan, cukup dengan menunjukkan NIK di KTP, masyarakat sudah bisa mengakses fasilitas kesehatan. Apalagi saat ini Lombok Timur sudah menyandang UHC,”30/01/2024.
Lanjut dikatakannya, Catur bahwa pihaknya akan tetap dalami terkait hal itu, namun tetap dengan menjaga kondusifitas dan tidak ingin menimbulkan suasana yang tidak kondusif yang dapat mengganggu pelayanan terhadap masyarakat.
Adapun perihal kemungkinan kemungkinan adanya oknum BPJS yang turut terlibat (bocorkan data, red) pada praktek pencetakan kartu BPJS tersebut, Catur pun dengan tegas menjamin bahwa hal itu tidak terjadi. “Kami jamin itu tidak ada. Kerahasiaan data Adminduk masyarakat tetap jadi prioritas, terlebih lagi antara BPJS dan Pemda sudah menandatangani fakta integritas terkait hal itu,” Tegasnya
Masih kata dia catur, bahwa sebelum awak media mengunjunginya terlebih dahulu sudah datang pihak dari LP2M yang datang dengan keberatan. “ada juga yang datang dari LP2M, mereka keberatan karena lembaga mereka dicatut dan menegaskan mereka tidak terlibat dalam praktek pencetakan kartu BPJS Kesehatan oleh oknum Caleg itu,” katanya.
Sebelumnya, oknum Caleg Dapil 3 DPRD Lotim dari partai PAN inisial S kepada media ini membantah tindakan yang dilakukannya tersebut memiliki muatan politik. Ia mengatakan bahwa apa yang dilakukannya itu murni untuk membantu masyarakat. “Tidak ada niatan politik, kami hanya tulus membantu masyarakat,” Tandasnya, saat dikonfirmasi media ini dalam waktu dekat.
Lanjut kata dia sejauh ini , masyarakat banyak yang tidak tahu kalau diri mereka merupakan atau masuk menjadi peserta BPJS sehingga meminta untuk dicetakkan kartu BPJS “Banyak masyarakat tidak berani berobat ke Puskesmas atau rumah sakit kalau tidak memegang kartu fisik BPJS,” imbuhnya.
menurut keteranganya dalam mencetak kartu BPJS, S mengaku langsung menghubungi salah satu oknum anggota LP2M bernama Badri, yang dimana memiliki akses untuk bisa melihat data masyarakat. “Jika data masyarakat itu masuk ke dalam peserta BPJS kesehatan yang ditanggung oleh pemerintah, maka Badri langsung mencetak kartu BPJS milik masyarakat. Jadi bukan saya yang mencetak,” Tutupnya.
Liputan; Nang