Puluhan PAC Gerindra Bersama Kader Militan Gugat Hairul Warisin

TOPIKTERKINI.Com LOMBOK TIMUR—Ketika perjuangan tidak dihargai, maka yang timbul adalah aksi untuk menyuarakan perjuangan itu sendiri. Pendapat itu disampaikan oleh ketua PAC Gerindra Pringgabaya Yubiran bersama Ketua PAC Suela Lalu Kabul saat pers konfrence bersama para insan pers.

“Kami puluhan PAC Gerindra Lombok Timur dan para kader militan telah melaporkan Ketua DPC Partai Gerindra Lotim Drs.Haerul Warisin.M.Si, ke DPD NTB dan DPP Gerindra agar diberhentikan menjadi ketua DPC dan menolak agar tidak dicalonkan menjadi bakal calon Bupati di Lotim,” tegas Yubiran bersama para kader dengan penuh berapi api.

Ditegaskan nya, karena sampai saat ini puluhan PAC dan kader militan partai tidak pernah melihat apalagi menerima SK pengangkatan atau pengukuhan mereka.

Padahal, sambungnya secara yuridis SK itu adalah hal yang paling mendasar pada setiap organisasi. “Kami sudah, berdarah darah berjuang membesarkan partai ini akan tetapi SK belum pernah kami terima hingga saat ini” bebernya pada (16/8/2024).

Ditempat yang sama, Ketua PAC Suela Lalu Kabul memberi pernyataan serupa, menurutnya ada dugaan pelanggaran Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Gerindra serta surat tugas nomer 06.0030/TGS-PILKADA/DPP-GERINDRA/2024, tanggal 28 Juni 2024.

“Dugaan pelanggaran itu karana kami para PAC dan sejumlah Kader Gerindra semenjak pelantikan dan pengukuhan masa jabatan 2023-2029 hingga saat ini belum menerima sama,sekali SK Pelantikan/pengukuhan,” ucap pria aseli Selaparang itu.

Hal itulah yang menjadi alasan dirinya dan sejumalah kader untuk menyuarakan aspirasi rekan rekan mereka. Hal tersebut menurut mereka telah melukai prinsip perjuangan para kader Gerindra.

Selain itu, sambung Lalu Kabul sejumlah PAC Gerindra pada saat Pilpres dan Pilcaleg beberapa waktu lalu tidak diberikan ruang kebijakan dan kewenangan. Padahal dengan sudah payah membentuk para saksi dan ranting tapi tidak dilibatkan oleh jajaran DPC Lotim Partai Gerindra.

“Pengalaman pahit perjuangan kami saat pilpres dan Pilcaleg lalu semua tim pada tingkat kecamatan yang bekerja tanpa mengenal lelah hanya diberikan uang transportasi Rp.500.000. Bayangkan saja, dari 130 saksi Pilpres dan Pilcaleg 2024 se-Kecamatan Suela yang dijanjikan 200 ribu tapi faktanya hanya diberikan 100 ribu.

“Kami juga menyayangkan, selama kepemimpin H.Haerul Warisin tidak pernah ada pendidikan dan pengkaderan serta peningkatan kapasitas sebagai pelebaran sayap partai. Belum lagi berbicara sarana prasarana sebagai penunjang kebutuhan organisasi terutama kesejahteraan para kader, kami hanya bisa mengelus dada,” imbuhnya

Maka dari itu, ia pun berharap pada Mahkamah partai untuk mengevaluasi dan membatalkan SK ketua DPC serta memberhentikan Drs.H.Haerul Warisin.M.Si sebagai ketua DPC Gerindra Lotim sekaligus membatalkannya sebagai bakal calon Bupati Lotim.

Jika laporan dan aspirasi rekan rekan tidak diindahkan sambungnya, maka puluhan PAC Gerindra Lotim bersama kader militan akan mendeklarasikan pengunduran diri sebagai PAC dan Kader Gerindra Lombok Timur.

“Kami telah berdarah darah membesarkan partai ini, namun tidak ada kejelasan apalagi memberi apresiasi perjuangan ini, di Lotim sejumlah dapil mengalami peningkatan signifikan termasuk dapil kami. Terlebih lagi dengan menangnya Gerindra sebagai partai penguasa. Itu artinya perjuangan para kader tidak bisa disepelekan,” paparnya dihadapan wartawan (16/8/2024).

Terpisah, Sekjen Gerindra Lombok Timur M.Yusri, dihubungi awak media tidak merespon permasalahan tersebut.(TT).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *