Topikterkini.com.Buol, Dalam rangka menciptakan situasi dan kondisi yang aman,tertib dan damai diwilayah hukum Polres Buol, Kepolisian Polres Buol melakukan quick respon atau respon cepat terhadap semua potensi yang menggangu Kamtibmas.
Hal ini dijelaskan Kapolres Buol , AKBP Handri Wira Suriyana, S.I.K, M.A.P
Saat berkomunikasi dengan Syahrul SH, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI) Kabupaten Buol-Tolitoli terkait adanya kejadian gesekan dengan wartawan di Wilayah hukum Polsek Paleleh , orang nomor satu dijajaran Polres Buol ini menjelaskan secara rinci kejadian tersebut dan penyebabnya.
Kepada Ketua PWI Buol Tolitoli,Kapolres Buol menjelaskan bahwa tindakan yang dilakukan anggotanya dalam hal ini Kapolsek Paleleh, Iptu Irfendi Fibrianto SH bersama jajarannya hanyalah langkah antisipatif terhadap adanya beberapa kejadian sebelumnya yang mengatasnamakan profesi Wartawan.
Adanya beberapa kejadian otk yang mengaku wartawan selama ini telah meresahkan warga khususnya para kepala desa ataupun pengusaha kecil di wilayah hukum Polres Buol, mereka melakukan serangkaian kegiatan yang menyimpang dengan menggunakan kartu Pers serta melakukan perbuatan penipuan.
” Lewat kesempatan ini saya mengklarifikasi bahwa kejadian di Polsek Paleleh itu bukan intimidasi,tetapi langkah antisipasi serta respon atas laporan warga terhadap kehadiran orang asing yang bukan warga setempat yang mengatas namakan sebagai wartawan , karena sebelumnya ada kejadian serupa yang merugikan beberapa warga karena dimintai uang ” jelas AKBP Handri Wira Suriyana, S.I.K, M.AP.
Atas dasar laporan warga tersebut, Kapolsek Paleleh dibantu Kanit Reskrim Polsek Paleleh melakukan sambang dan mengundang yang bersangkutan ke kantor Polsek, ungkap Kapolres.
” Jadi tidak ada tindakan intimidasi, hanya anggota mencoba menanyakan identitas dan kelengkapan surat tugas yang bersangkutan, setelah clear, kami persilahkan melanjutkan aktivitasnya ” jelas Kapolres.
Terkait pemberitaan bahwa Polsek Paleleh ataupun Polres Buol terlibat dalam kegiatan ilegal di wilayah hukumnya, Kapolres menepis sembari menjelaskan bahwa kegiatan pertambangan ilegal di Paleleh telah berlangsung lama yang dilakukan oleh masyarakat lokal yang hanya mencari makan.
” Terkait kegiatan disana, kami tau ada kegiatan pertambangan emas tanpa izin,tetapi dilakukan masyarakat lokal dengan peralatan seadanya dan hanya untuk mencari makan, ini urusan perut ,kami Polri hadir untuk memelihara Kamtibmas dengan melayani,melindungi dan mengayomi masyarakat” jelas Kapolres.
Bahkan menurut Kapolres, Pemerintah Daerah kabupaten Buol tengah berupaya agar lokasi pertambangan ilegal itu dijadikan lokasi tambang rakyat agar masyarakat bisa bekerja secara legal.
” Kami unsur Forkopimda lagi mencarikan solusi terbaik buat saudara saudara kita yang mencari sesuap nasi dengan menggantungkan hidup pada tambang emas , semoga bisa menjadi tambang rakyat ” harapnya.
Melalui kesempatan ini,Kapolres Buol juga meminta maaf sekiranya dalam melakukan tugas dilapangan, anggotanya ada yang bersikap berlebihan . ” Mewakili institusi Polri, saya minta maaf jika ada tindakan tak berkenan, kedepan kami akan berupaya lebih humanis dan terus menjaga sinergitas dengan rekan rekan wartawan” ungkapnya.
Ketua PWI Buol Tolitoli ,Syahrul SH kepada wartawan di Buol mengapresiasi langkah Polisi terhadap laporan masyarakat yang mulai faham akan perlunya mengidentifikasi oknum yang mengatasnamakan Wartawan atau LSM untuk keperluan pribadi yang merugikan orang lain.
” sebagai ketua PWI Buol Tolitoli saya mengapresiasi sikap Polres Buol yang secara gampang menjelaskan kronologi yang sebenarnya atas kejadian pada hari Minggu,10 November 2024 kemarin, kami secara kelembagaan mendukung upaya polisi dalam membantu mengidentifikasi oknum yang kerap memakai profesi wartawan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu,apalagi tindakan oknum yang membawa bawa nama wartawan atau LSM sudah seperti preman, mengintimidasi dengan ancaman akan dimuat diberita sampai dilaporkan ke penegak hukum, ini kerja kerja tidak terpuji dan mencoreng Marwah wartawan ” kata Syahrul.
Selaku Ketua PWI Buol dan Tolitoli, Syahrul SH berharap agar semua pihak khususnya rekan seprofesi dalam menjalankan tugas menjunjung tinggi profesional dan mengedepankan kode etik jurnalistik, serta berkoordinasi dengan wartawan di wilayah.
” Saya menghimbau bagi rekan seprofesi yang berkunjung ke wilayah agar dapat bersilaturahmi dengan wartawan di wilayah agar bisa saling berkoordinasi dan saling membantu jika terjadi hal hal yang tidak di inginkan, jangan nanti ada kejadian atau gesekan baru mengaku wartawan ” harapnya.
Syahrul SH juga meminta kepada penegak hukum agar tidak ragu ragu bertindak jika ada oknum yang mencatut nama Wartawan atau LSM yang melakukan perbuatan melawan hukum untuk diproses.
” jangan UU Pers dipakai untuk berlindung dari perbuatan melawan hukum,karena jika wartawan salah pasti ada konsekwensinya, wartawan bukan super Hero yang kebal hukum ” tegasnya
Sumber : PWI Buol dan Tolitoli.
Editor: H.Sese.