Belum lama ini, berbagai Lembaga Survei merilis hasil surveinya terkait elektabilitas pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Sulawesi Tengah. Dan tingkat popularitas maupun elektabilitas pasangan calon Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri, jauh mengungguli pasangan pasangan lainnya.
Ada beberapa alasan yang menjadi keunggulan pasangan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufridengan jargon BERAMAL itu. Jika hasil survei ini terus terjaga, maka pasangan BERAMAL ini dipastikan mampu memenangkan Pilkada Provinsi Sulawesi Tengah 2024.
“Keunggulan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri diantaranya adalah satu-satunya tanda tangan dukungan Prabowo Subianto kepada cagub dan cawagub di Sulteng ada di Ahmad Ali dan AKA. Ini adalah modal personal yang sangat kuat untuk menyelaraskan pembangunan pusat dan daerah. Mari rakyat Sulawesi Tengah bersama kami menyambut kemenangan besar ini,” ungkap Ahmad Ali.
Dan juga kondisi didukung oleh Partai Gerindra, serta kader ideologis Abdul Karim Aljufri (AKA) sebagai wakil Ahmad Ali. Dukungan ini diperkuat oleh lima anggota DPR dari partai-partai pengusung, yang menjadi jaminan untuk mencukupi kebutuhan anggaran dan menjalankan program-program yang telah disusun untuk Sulawesi Tengah.
Lima anggota DPR yang mendukung Ahmad Ali-AKA adalah Muhidin M Said dan Beniyanto Tamoreka (Partai Golkar), Nilam Sari Lawira (Partai NasDem), Longki Djonggala (Partai Gerindra), serta Sarifuddin Suding (PAN).
Sehingga kondisi di Sulawesi Tengah ini semakin menguatkan teori bahwa Pilkada memang mempunyai karakteristik kekhususan tersendiri ketimbang pemilihan legislatif.
Sisi figuristik lebih kuat daripada akumulasi perolehan suara partai dalam koalisi. Ini (hasil survei beberapa lembaga survei) memang masih bersifat gambaran umum.
Namun setidaknya menjadi potret kondisi polarisasi prosentase perolehan Pilkada di Sulawesi Tengah.
Seperti halnya Lembaga Survei yang dipimpin Burhanuddin Muhtadi yakni Indikator Politik Indonesia selaku salah satu Lembaga survei yang melakukan penelitian surveinya seputar Pilgub Sulteng yang di edisi terakhir 18 November 2024 menempatkan paslon Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri sebagai pemenang, sejatinya merupakan lembaga survei yang sudah teruji dan terakreditasi.
Terdaftar pula menjadi anggota Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI). Tentu dalam melaksanakan kegiatan riset survei, sudah memenuhi kaidah-kaidah penelitian, baik metode dan olah datanya hingga tersaji hasil sebuah penelitian untuk menjaga integritas, kompetensi dan independensinya.
Hasil survei ini tentunya akan memiliki dampak kepada masing-masing paslon yang bertarung di Pilkada Sulawesi Tengah 2024.
Bagi paslon nomor urut 1 Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri, posisi ini (hasil survei Indikator Politik Indonesia) akan semakin menguatkan dan percaya diri meraih kemenangan.
Kerja-kerja politik, baik di koalisi partai maupun tim relawan, akan menjadi energi positif yang luar biasa. Tentunya untuk lebih fokus penguatan, konsolidasi, koordinasi dengan seluruh potensi yang ada.
Menurut hemat penulis, paslon BERAMAL semakin berlipat energinya tim Koalisi Pemenangan serta gabungan beserta seluruh jajaran hingga para relawan, tentu akan sangat berupaya menjaga serta mengawal posisi ini. Hingga tiba hari H pemungutan suara.
Meski hasil survei Indikator Politik Indonesia ini bukan sebagai kepastian mutlak, tapi bisa dipastikan kemenangan paslon BERAMAL sudah dalam genggaman. Dengan sisa waktu yang menyisakan 6 hari lagi, berdasarkan pengalaman empirik di berbagai Pilkada di Indonesia, meski kemungkinan itu ada, paslon lainnya di arena kontestasi Pilgub Sulteng ini akan sangat sulit mengejar selisih ketertinggalan dari pasangan BERAMAL ini.
Keunggulan dan kemenangan paslon Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri ini sudah dalam genggaman. Jangan sampai lepas. Sekarang hanya tinggal fokus merawat dan menjaga suara terutama di grassroot, jangan sampai ada kecolongan.
*Berada Di Barisan Pemenang*
Calon Gubernur Sulawesi Tengah nomor urut 1, H Ahmad Ali menyerukan kepada masyarakat untuk menentukan posisi mereka dalam Pilkada mendatang.
“Ini adalah momen kritis. Tentukan pilihan Anda, apakah ingin berada di barisan pemenang atau hanya menjadi penggembira,” tegas Ahmad Ali.
Ahmad Ali menekankan bahwa keberhasilan pembangunan Sulawesi Tengah, baik di bidang infrastruktur maupun penyelesaian masalah sosial-ekonomi, hanya dapat terwujud melalui hubungan yang harmonis antara pemerintah daerah dan pusat.
“Dengan komunikasi politik yang baik dan masuk dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, sinergitas perencanaan pembangunan akan tercapai,” imbuhnya.
Saat terpilih, Ahmad Ali-AKA juga berjanji akan menjadikan bupati dan wali kota sebagai mitra kerja, bukan rival. Mereka percaya bahwa gubernur dan wakil gubernur harus mampu mengorkestrasi kekuatan daerah untuk menyusun program pembangunan yang terintegrasi.
“Sinergi antara pembangunan daerah dan pusat akan mempermudah penyusunan program serta penganggaran yang lebih efektif,” ujarnya.
Di semua titik kampanye, cagub nomor urut satu itu selalu disambut dukungan antusias warga. Dukungan itu tidak lepas dari semua program yang ditawarkan berpihak kepada masyarakat.
Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri ingin semua masyarakat Sulawesi Tengah sejahtera melalui program yang akan dikerjakan ketika mereka terpilih sebagai Gubernur dan wakil Gubernur melalui pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 27 November mendatang.
Ahmad Ali menekankan bahwa kemenangan yang diharapkan adalah kemenangan mutlak yang mencerminkan kepercayaan masyarakat Sulawesi Tengah secara menyeluruh.
“Kami sudah mengelilingi Sulawesi Tengah, bertemu dengan ratusan ribu orang, mendengarkan keluhan mereka, mencium keringat mereka, dan memahami apa yang mereka inginkan. Semua itu ada pada diri kami berdua, Ahmad Ali – Abdul Karim Aljufri,” ucapnya.
“Pentingnya sinergitas antara kabupaten, provinsi, dan pusat adalah keharusan bagi seorang Gubernur. Jika ini dilakukan dengan baik, kita akan mencapai perencanaan pembangunan yang lebih efektif dan efisien,”
Ahmad Ali menambahkan bahwa seorang gubernur harus bisa mengorkestrasi seluruh kekuatan daerah dan tidak memposisikan bupati dan wali kota sebagai lawan atau subordinat, melainkan sebagai mitra yang memiliki tujuan yang sama untuk kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, salah satu dampak buruk dari infrastruktur yang belum memadai adalah tingginya biaya pengangkutan hasil produksi yang mengurangi daya saing petani, nelayan, dan peternak.
“Kami akan memastikan bahwa infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat akan segera dibangun dan diperbaiki, sehingga keluhan mengenai biaya pengangkutan tidak lagi terdengar,” tegas Ahmad Ali.
Ahmad Ali berjanji bahwa pembangunan yang terpadu akan memastikan anak-anak di daerah terpencil sekalipun tidak terkendala dalam melanjutkan pendidikan mereka.
“Keterpaduan pembangunan antara daerah dan pusat adalah kunci untuk memastikan pendidikan yang merata di seluruh wilayah Sulawesi Tengah,” terang Ahmad Ali.
Ahmad Ali menekankan bahwa provinsi Sulteng ini tidak dapat mandiri tanpa dukungan harmonis dari pemerintah pusat.
“Kami yakin bahwa dengan hubungan yang baik dengan pemerintah pusat, kami bisa membawa Sulawesi Tengah menuju kemajuan yang lebih besar,” tegasnya.
Ahmad Ali berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap program yang direncanakan akan memberikan manfaat yang merata di seluruh wilayah Sulawesi Tengah, dari kota hingga ke pelosok desa.
“Pembangunan yang adil dan merata akan memperkokoh rasa keadilan dan memperkuat NKRI,”
Dengan visi tersebut, Ahmad Ali berharap dapat mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan Sulawesi Tengah yang lebih maju, harmonis, dan berkeadilan.
Oleh : Maulana Maududi (Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Central Analisa Strategis – DPP CAS / Angkatan 18 Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta)
BERSAMBUNG