NASIONAL

Unesco dan PBB Mengagumi Kekayaan Pencak Silat Warisan Budaya Indonesia

255
×

Unesco dan PBB Mengagumi Kekayaan Pencak Silat Warisan Budaya Indonesia

Sebarkan artikel ini
Unesco dan PBB Mengagumi Kekayaan Pencak Silat Warisan Budaya Indonesia

TOPIKTERKINI.COM – SINGAPURA: Unesco telah mengakui seni bela diri silat populer di Asia Tenggara, yang diklaim oleh Indonesia dan Malaysia, sebagai bagian dari warisan dunia tak berwujud di dunia.

Pencak silat Indonesia dan silat Malaysia adalah di antara 15 praktik budaya yang ditulis oleh Komite Antarpemerintah Unesco untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda ke dalam Daftar Perwakilan Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan pada hari Kamis di Bogota, Kolombia.

Unesco mengakui bahwa selain sebagai olahraga, pencak silat mengandung “aspek mental-spiritual, pertahanan diri dan artistik”.

Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa juga mengakui kekayaan yang ditandai tidak hanya oleh istilah-istilahnya di berbagai wilayah di Indonesia, seperti “pencak” di Jawa dan “silat” di Sumatera Barat “, tetapi juga” gerakan, gaya, iringan, musik, dan dukungannya. peralatan, yang meliputi kostum, alat musik dan senjata tradisional “.

Sementara itu, ia mencatat bahwa silat, “seni bela diri dan bertahan hidup”, berakar di kepulauan Melayu.

Banyak tradisi budaya Indonesia dan Malaysia bersama, dari pakaian batik hingga lagu dan tarian, telah memicu perselisihan.

BACA JUGA: Lebih dari 27.000 Babi Mati Akibat Kolera di Sumatera Utara

Pada 2007, pemerintah Malaysia menggunakan lagu rakyat berjudul Rasa Sayang, atau Feeling Of Love, dalam kampanye pariwisata luar negeri Truly Asia, dan ini memicu protes dari orang Indonesia yang mengklaim lagu itu sebagai milik mereka.

Dan pada tahun 2009, promosi Malaysia untuk seri dokumenter di Discovery Channel yang menampilkan tarian memicu putaran lain protes dari Indonesia, yang mengklaim tarian Pendet populer berasal dari hot spot pariwisata negara itu, pulau Bali.

Kerumunan orang melemparkan telur dan batu ke Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, sementara di tempat lain, bendera Malaysia dibakar.

Perselisihan lain melibatkan wayang (wayang) dan batik, yang Unesco masukkan dalam daftar warisan budaya masing-masing pada tahun 2008 dan 2009.

Masalahnya tidak terbatas pada kedua negara, yang memiliki banyak kesamaan budaya. Tahun lalu, netizen dan blogger makanan di Malaysia dan Singapura terlibat dalam perdebatan sengit tentang cendol.

BACA JUGA: Dua tewas, 50 rumah tertutup lumpur saat banjir bandang melanda Sigi

Berbicara tentang pencak silat, direktur Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk urusan sosial-budaya dan organisasi internasional dari negara-negara berkembang, Mr Kamapradipta Isnomo, mengatakan seni bela diri dipandang sebagai “memperkuat persahabatan dan menjaga ketertiban sosial” tidak hanya di satu wilayah, tetapi juga di seluruh negara dan internasional.

“Indonesia sangat berkomitmen untuk melestarikan pencak silat melalui pelatihannya tidak hanya sebagai olahraga dan seni bela diri, tetapi juga sebagai seni dan budaya,” kata Mr Kamapradipta dalam sebuah pernyataan.

Di Malaysia, Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Mohamaddin Ketapi mengatakan dalam sebuah pernyataan kemarin bahwa daftar UNESCO adalah “pengakuan kelas dunia” untuk silat, yang merupakan “salah satu harta warisan budaya warisan negara yang paling abadi”.

BACA JUGA: Korban tewas Letusan Gunung Merapi naik menjadi 15, Penyelam Selandia Baru terus mencari

“Pengakuan itu juga akan mencerminkan komitmen Malaysia untuk melindungi warisan dunia,” katanya. – ANN

Editor: Azqa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *