TOPIKterkini.com – Takalar: Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Takalar Maggarisi Saiyye menyesalkan pernyataan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Takalar Gazali yang menuding Arsyadleo adalah wartawan jelek.
Maggarisi Saiyye mengatakan, seharusnya sebagai pejabat itu mestinya arif dan bijaksana menyikapi pemberitaan seorang wartawan, bukan justru membalas layaknya seperti penghinaan.
“Kata jelek adalah bentuk penghinaan dan cenderung melukai perasaan wartawan. Melukai wartawan sama halnya melukai PWI,” tegasnya, Senin (30/12/2019).
BACA JUGA: Bupati Takalar Resmikan Gedung Serbaguna untuk Warga Pulau Tanakeke
Sebagai ketua PWI, Maggarasi menyebut kalau wartawan yang sakit akibat penginaan seseorang, dirinya pun turut merasakan yang diderita sang wartawan.
Bahkan bisa lanjutnya, rasa sakit akibat ucapan itu tak punya obatnya, kecuali wartawan yang merasa tersakiti itu mengaku penyakitnya sudah sembuh.
“Seorang wartawan yang melakukan konfirmasi untuk kebutuhan pemberitaan merupakan hak dan kewajiban seorang wartawan, sehingga siapa saja yang sifatnya menghina adalah sesuatu yang bertentangan dengan UU RI No.40 tahun 1990 tentang Pers,” paparnya.
Adapun jelas ia, terkait dengan berita yang ditulis Arsyadleo itu sumbernya jelas, tetapi sesuatu yang disumberkan wajib dikonfirmasi.
BACA JUGA: Kepala BPKAD Takalar Tuding Wartawan Jelek Lantaran Tak Terima Dirinya Diberitakan
“Saya minta Kepala BPKAD Kab Takalar Gazali mengklarifikasi tudingan wartawan jelek, sebagai upaya menghargai karya tulis jurnalis,” tandasnya.
(Ak)