Dinas Peternakan Lotim RPH Aikmel Akan di Sulap Semakin Modern Dan Higenis

TOPIKTERKINI.Com LOMBOK TIMUR—Melalui DAK Dinas Peternakan Lombok Timur akan Sulap RPH (Rumah Pemotongan Hewan) Aikmel semakin modern dan higenis, tak hanya itu kepala dinas peternakan berharap pada tahun 2025 RPH Masbagik akan lebih baik lagi serta ke depan di masing-masing desa secara perlahan-lahan mempunyai TPH (Tempat Pemotongan Hewan)

“Jadi DAK itu ada di RPH Aikmel, kita buat dia menjadi RPH yang lebih modern lantai dua, insyallah bulan depan sudah mulai action kegiatannya, sesuai dengan aliran KASnya” Ucap Kepala dinas peternakan Lombok Timur Masyhur di ruangannya, 23/4/24.

Sedangkan jumlah dana yang di gelontorkan untuk pembangunan berjumlah 1,4 M untuk fisik dan 500 juta untuk peralatan.

“Artinya begini karena disana itu peralatanya akan beda dia dengan sekarang, lebih higenis, artinya pengolahan limbahnya ada, begitu pula tempat penjualan daging di masing masing dagang kita siapkan tempat bersihnya,”Jelasnya.

Berbeda dengan yang sekarang di mana tempat pemotongan sekaligus tempat penjualan sedangkan melalui pembangunan ini nanti untuk tempat pembersihan ususnya akan punya tempat tersendiri,rencana kotoran akan di buatkan penampungan limbah, dan limbah kasar, sehingga sewaktu waktu bisa di angkut

“Harapan kita tahun 2025 Masbagik akan lebih hebat lagi, artinya menjadi RPH yang lebih baik, nanti masing masing jagal itu punya tempat khusus penyimpanan dagingnya, akan kita lengkapi dengan box box es sebagai tempat penyimpanan sementara,” Katanya.

“Kita ingin higenis karena bagaimanapun ke depan masyarakat akan membutuhkan yang seperti itu, ini jadi PR kita makanya sedikit demi sedikit dengan pola pendekatan kepada pihak pihak terkait terutama dari pusat,” Terangnya.

RPH sekarang di lotim jumlahnya tujuh, namun baru satu yang di suport melalui DAK,secara bertahap nanti akan mengalirkan program-program ini, namun mengacu terhadap RPH yang berpotensi.

“Harapan kita ke depan sambil jalan sosialisasi nanti ke depan kita ingin satu desa satu TPH, makanya ini nanti kita dorong untuk kerjasama dengan desa sehingga desa memiliki tempat pemotongan yang bebas dari kotoran yang tidak di inginkan masyarakat termasuk pemanfaatan lahan, betul di mana saja dia potong namun higenisnya yang kita kejar,”Ujaranya.

Tentu dampaknya akan luar biasa melalui izin terutama izin para jagal akan berdampak, jika saja di dalam satu desa dalam satu bulan memotong satu saja dalam satu bulan sudah 254 ekor dalam sebulan yang tidak tercover.

“Minimal beberapa persen masuk ke PAD sisanya masuk ke desa sebagai bentuk pembinaannya kita kedepannya, sehingga nanti tidak melakukan pemotongan di pinggir jalan, di tengah pemukiman,”Pintanya.

Semakin banyak TPH apalagi RPH semakin bagus untuk mengayomi masyarakat, dinas peternakan siap mensupport dari prosedur izinnya.

Liputan;

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *