Camat Dan Sekcam Sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting di Donggala

Topikterkini.com.Donggala – tim percepatan penurunan stunting Kecamatan di ketuai oleh camat, kemudian sekretaris camat (Sekcam) PLKB dalam hal ini adalah koordinator, sementara yang ada di desa. adalah tim pendamping keluarga. Ujar kepala dinas P2KB kabupaten donggala Dr H Lasamudia pada hari kamis tanggal 7/11/2024. di ruang kerjanya.

tim pendamping keluarga di setiap desa ada tiga orang, terdiri dari bidan desa, ketua tim penggerak PKK atau anggotanya yang ditunjuk oleh ketua,” kemudian kader KB. Jadi setiap desa ada 3 orang,” sehingga di Kabupaten Donggala jumlahnya 693 orang,”

Mereka itulah yang bekerja mendampingi keluarga yang beresiko stunting seperti calon pengantin baru, pasca persalinan, yang punya anak bayi di bawah 2 tahun. dan pasca persalinan, itu yang mereka dampingi setiap bulannya. dan hasil pendampingan mereka itu dikirim melalui laporan elsimil, yang artinya adalah elektronik. nikah di bawa umur berarti mereka siap hamil,”

Kader KB itu Mereka setiap saat akan turun ke lapangan. jika ada keluarga-keluarga yang berisiko stunting,” mereka melakukan pendampingan. Sebagai contoh ada bayi yang baru lahir, Jadi mereka dampingi bagaimana caranya mengasuh anak dengan baik,”

kemudian anaknya di bawa ke posyandu, diberi makanan yang bergizi, diberikan ASI eksklusif. hasil pendampingan itulah yang dilaporkan melalui sistem elsimil itu kata kepala dinas P2KB Dr H Lasamudia.

Laporan mereka melalui sistem elsimil itu langsung ke sekretaris negara, jadi laporan mereka langsung ke pusat. Dinas tinggal melihat sistem perKecamatan newsiga yang artinya sistem informasi keluarga. dari situ kita ketahui dan melihat bahwa di desa ini melakukan pendampingan sekian kali dalam bulan ini.

jadi di tim yang ada di 16 Kecamatan ini saya berharap mereka selalu bekerja. kerja tim istilahnya dari tim itu bekerja jangan cuma umpamanya,” melakukan pekerjaan itu hanya sendiri-sendiri harus kerja tim,” artinya kerja sistem itu jika satu orang tidak ada,” nantinya ada gantinya.

tidak akan jalan pekerjaan, jika tim tidak dilakukan secara bersama-sama. Jadi kalau hilang satu ada gantinya, itu yang saya harapkan, sehingga karena penanganan stunting beda dengan penanganan penyakit,” karena stunting bukan penyakit. boleh saya katakan bahwa stunting ini penyebabnya adalah karena pola asuh yang salah. Ujarnya.

(Alir).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *