Topikterkini.com.Donggala – Dua kecamatan yang terdampak yang serius ditangani,” Kecamatan banawa dan kecamatan banawa tengah, untuk Kecamatan banawa sekarang posisinya di 26,1% untuk banawa tengah 18,7 %, jadi ada penurunan sedikit tapi tidak signifikan. Ujar Salma kasubag keuangan dinas P2KB kabupaten donggala pada hari kamis tanggal 7/11/2024.
mudah-mudahan di akhir tahun ini suda bisa turun angkanya,” karena sudah kita intervensi. ada beberapa OPD yang terintegrasi untuk di kecamatan tersebut,” Untuk kecamatan banawa Selatan ada di posisi 19,5, insyaallah tahun ini bisa turun. karena sudah sama-sama berkerja bersinergi baik pemerintah desa maupun tingkat kecamatan.
fokus untuk penanganan di tiga Kecamatan ini, yang memang artinya tiga kecamatan ini,” memang paling tinggi prevalensinya dibanding kacamata lain. Kecamatan yang bebas stunting di tahun 2024 ini, kalau targetnya kita di tahun 2024, kami sebenarnya ada rencana, yaitu Kecamatan sirenja yang posisinya sekarang sudah 3,4 % kalau tidak salah,” lalu menyusul Kecamatan balaesang kalau tidak salah 8,7 %, katanya,”
untuk desa locus yang bebas stunting sebenarnya. untuk di posisi sekarang belum kita tentukan,” Kita lihat nanti di bulan Desember di akhir tahun ini,” apakah memang untuk di tahun 2025 itu sudah tidak masuk locus. tetapi kalau saya lihat SK lokus itu, memang desa sirenja sudah tidak masuk,” jadi desa sirenja sudah 3 tahun berturut-turut Suda tidak masuk dalam lokus stunting,”
ada berapa kecamatan kalau kami lihat itu ada beberapa. Pertama itu kecamatan sirenja, kecamatan pinembani, kecamatan sojol Utara. dan kalau tidak salah ada Kecamatan Tanantovea,” karena itu di desa Bale yang memang kemarin sudah lokus. mudah-mudahan di tahun 2025 ini sudah tidak masuk.
karena memang pemerintah desanya sudah ada beberapa inovasi-inovasi yang memang dari pemerintah desa itu untuk penanganan stunting di desa Bale,” harapan kami bersama yang pastinya mudah-mudahan. walaupun kami tidak mencapai target dengan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. tetapi paling tidak berdasarkan EPPGM. kita saja di bulan September kemarin itu. kita sudah diangka 17,2%, mudah-mudahan kita di akhir tahun ini bisa paling tidak ya 15%, katanya,”
walaupun kita tidak bisa mencapai angka 14 persen. tetapi paling tidak mendekati dengan angka itu,” tapi kalau saya lihat prevalensi stunting berdasarkan EPPGM pengukuran setiap bulan. secara memang artinya itu real dari lapangan,” insyaallah kita akan turun walaupun tidak mencapai pusat targetkan. Katanya.
(Alir).