Jelang Tahun Baru, Kapolres Jeneponto Kerahkan Puluhan Polwan Cantik, Ada Apa ?

Laporan Jurnalis Jeneponto: Samsir HR

TOPIKterkini.com, JENEPONTO – Jelang Hari Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, Tak heran, jika Kapolres Jeneponto AKBP Hery Susanto, kerahkan puluhan personel yang didominasi oleh kaum hawa. Menurutnya, tak selamanya pelaksanaan upacara penaikan bendera dilakukan oleh kaum Adam.

“Kali ini pelaksanaan upacara penaikan bendera didominasi oleh Polisi Wanita (Polwan) Cantik-cantik Polres Jeneponto,” ucap Hery

Pelaksanaan upacara itu, berlangsung di halaman Apel Mapolres Jeneponto, jalan Sultan Hasanuddin, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Sabtu, (22/12/2018).

Melalui Plt. Kasubag Humas Polres Jeneponto, AKP Syahrul menuturkan, kegiatan ini, dalam rangka Peringatan Hari Ibu (PHI) Ke-90 Tahun 2018 dengan tema “Bersama meningkatkan Peran Perempuan dan Laki-Laki Dalam Membangun Ketahanan Keluarga Untuk Kesejahteraan Bangsa”.

“Upacara Peringati Hari Ibu. Kali ini didominasi para Polisi Wanita (Polwan) cantik, mulai Perwira Upacara, Komandan Upacara, Penggerek Bendera, Ajudan, dan Pembawa Acara serta Pambacaan Sejarah dab Pembacaan UUD 1945,” sebutnya

Yang bertindak selaku Inspektur Upacara Wakapolres Jeneponto Kompol Zakaria, Perwira Upacara Brigpol Ketty Parerung sedangkan Komandan Upacara Brigpol Eka Indria Hermawati. Pembawa acara Bipda Widya Astuti, dan yang bertindak selaku Ajudan Bripda Qurnia Laily.

Kemudian Penggerek bendera Bripda Nurhikmah didampingi, Bripda Rahma dan Bripda Khaerunnisa, sementara Pembacaan UUD 1945 Bripda Hasmiati, Pembacaan riwayat Sejarah Hari Ibu Bripda Hariani, dan Pembacaan do’a Bripda Iga Saiful

Syahrul katakan. Adapun amanat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, yang dibacakan oleh Inspektur Upacara, Wakapolres Jeneponto Kompol Zakaria,

“Inti dari amanat itu memberikan motivasi kepada kita semua sebagai warga negara yang begitu besar perjuangan dan pengorbanan ibu-ibu kita terdahulu hingga membentuk berbagai organisasi ibu-ibu,” katanya

Selain itu katanya, Perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang sadar dan memahami memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki. Prinsip kesetaraan yang mendasari tentang pentingnya pembagian tugas, peran dan tanggungjawab yang seimbang antara perempuan dan laki-laki mulai dar lingkup keluarga, masyarakat bahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Perempuan dan laki-laki keduanya adalah Parthnership, sekaligus sumber daya insani yang menentukan keberhasilan pembangunan nasional,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *