TOPIKTERKINI.COM – HALTENG | Masyarakat Sawai Woebulen Kecamatan Weda Tengah yang tiap hari mencari nafkah dengan berjualan di depan manegate mendapat perlakukan yang tidak semestinya dilakukan lagi pada zaman penjajahan karena Negara Indonesia ini telah di merdekakan dengan tumpahan darah.
Pasalnya, perlakuan pengusiran kembali terjadi pada hari Minggu, (12/4/20) sore tadi dari petugas security yang bertugas pada Investasi asing yakni PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP). “Mestinya, perlakuan pengusiran kepada warga Sawai Woebulen yang merupakan anak cucu dari Legae Cekel ini patut dihentikan oleh pihak perusahaan,” cecar Naplesius Takuling dan Muksin Hanafi Minggu, (12/4/20) sore tadi.
Sikap tak terpuji dan bertentangan dengan falsafah Fagogoru daerah ini mendingan tidak dilakukan oleh pihak perusahaan terhadap warga pribumi sebelum leluhur kami marah besar dan mengutuk kawasan industri hingga menjadi lautan,” tegas Naplesius kepada awak media.
Kami diusir layaknya kami ini masih hidup di zaman penjajahan. Pemerintah Daerah pun hanya diam mendengar jeritan warganya yang diperlakukan oleh pihak Investor asing. Padahal kami yang berjualan di tempat itu sangat membantu para karyawan Investor asing itu,” tandasnya.
Naplesius menambahkan bahwa kami berjualan di tempat itu untuk mencari nafkah demi kelangsungan hidup sebab lahan kami sudah di garap habis oleh pihak perusahaan sehingga kami harus berjualan karena kami bukanlah karyawan. Oleh karena itu pihak perusahaan melalui keamanan tidak harus sewenang-wenang untuk melakukan pengusiran terhadap kami masyarakat Sawai Woebulen karena kami berjualan di manegate itu bagian dari membatu karyawan yang bekerja di perusahaan,” pungkasnya.
Mestinya pihak perusahaan memberikan kesempatan seluas mungkin kepada masyarakat Sawai Woebulen untuk berjualan karena itu juga bagian dari pemberdayaan masyarakat, dan seharusnya dengan adanya perusahaan besar seperti PT IWIP itu masyarakat lingkar tambang harus sejahtera bukan sebaliknya diperlakukan seperti orang jajahan,” ucapnya.
Dari aksi tak beretika ini kami menilai petugas keamanan dan security dijadikan sebagai tameng untuk menjajahi kami masyarakat untuk melakukan pengusiran sebagaimana mantan Presiden pertama Bapak Soekarno pernah berkata” perjuangan ku lebih mudah karena mengusir penjajah tetapi perjuangan mu lebih sulit karena melawan bangsa mu sendiri, dan ini terbukti bahwa yang mengusir kami itu bukan orang bangsa lain tapi melainkan bangsa kami sendiri yakni orang Indonesia sendiri,” kesalnya.
Laporan : Lamagi La Ode