Artikel : MENCEGAH PERKAWINAN ANAK MELALUI SEKOLAH RAMAH ANAK

Topikterkini.com.Lombok Timur –Perkawinan anak adalah isu global yang sangat berpengaruh pada sendi kehidupan yang merugikan generasi muda dan menghambat perkembangan masyarakat.

Hal ini terjadi karena memang Perkawinan anak memiliki pengaruh negatif dalam banyak aspek kehidupan. Secara fisik, dampaknya seringkali mengarah pada masalah kesehatan.

Tubuh yang belum sepenuhnya berkembang tidak siap menghadapi peran sebagai istri dan ibu.

Kehamilan pada usia muda berisiko tinggi terhadap komplikasi, bahkan kematian. Tidak hanya itu, perkawinan anak juga membawa dampak psikologis yang serius. Anak perempuan yang menikah pada usia muda seringkali mengalami stres dan depresi. Mereka harus beradaptasi dengan peran yang tidak sesuai dengan usia dan kematangan emosional mereka.
Kesenjangan gender juga semakin diperkuat oleh perkawinan anak. Ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan semakin mendalam karena anak perempuan dianggap sebagai aset yang bisa diperjualbelikan. Harapan mereka terbatas pada tugas-tugas domestik, tanpa kesempatan untuk mengejar pendidikan atau karier.

Perkawinan anak adalah masalah serius yang masih dihadapi oleh banyak negara di seluruh dunia. Praktik ini tidak hanya melanggar hak-hak anak, tetapi juga berdampak negatif pada perkembangan fisik, mental, dan emosional mereka. Pada tingkat sosial dan ekonomi, perkawinan anak juga mengakibatkan lingkaran kemiskinan berkelanjutan. Anak perempuan yang menikah muda cenderung memiliki lebih banyak anak dan tanggungan dalam usia yang muda pula.

Mereka tidak memiliki peluang untuk mengembangkan keterampilan atau mencari pekerjaan yang layak. Upaya pencegahan perkawinan anak perlu dilakukan dengan cara-cara yang komprehensif, dan salah satu pendekatan yang efektif adalah dengan membangun sekolah ramah anak. Sekolah dapat menjadi tempat yang aman dan mendukung bagi anak-anak, serta berperan penting dalam mengubah norma sosial yang memungkinkan perkawinan anak terjadi.
Dampak negatif yang begitu besar yang ditimbulkan oleh perkawinan anak harus menjadi dorongan bagi semua pihak untuk mengambil tanggungjawab dalam upaya pencegahannya.

Pencegahan ini dapat dilakukan sejak dini yaitu semenjak usia sekolah dasar dengan melibatkan sekolah agar mereka mampu menciptakan lingkungan belajar yang ramah dan menumbuhkan inspirasi. Dalam upaya mencegah perkawinan anak, peran sekolah sangatlah penting. Sekolah bukan hanya tempat untuk mendapatkan pendidikan formal, tetapi juga dapat berfungsi sebagai wadah untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan kesadaran yang positif. Konsep sekolah ramah anak telah menjadi fokus utama dalam melawan perkawinan anak, dengan menekankan perlunya memberikan lingkungan pendidikan yang aman, inklusif, dan mendukung bagi anak-anak.

Sekolah ramah anak adalah pendekatan holistik untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang menghormati dan melindungi hak-hak anak-anak, serta mendukung perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial mereka. Prinsip-prinsip utama dari sekolah ramah anak meliputi: Pertama, Keamanan dan Perlindungan,Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan bebas dari segala bentuk kekerasan, pelecehan, atau eksploitasi. Guru dan staf sekolah memiliki tanggung jawab untuk melindungi anak-anak dari risiko tersebut. Kedua, Partisipasi Aktif: Anak-anak memiliki hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi mereka.

Sekolah ramah anak menggalakkan partisipasi aktif anak dalam kegiatan pendidikan dan pengambilan keputusan. Ketiga, Kepercayaan diri adalah aspek penting dalam perkembangan siswa. Sekolah ramah anak memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan kepercayaan diri mereka. Ini dapat dicapai melalui pengakuan atas prestasi mereka, memberikan tanggung jawab yang bertahap, dan memberi kesempatan untuk mengambil peran aktif dalam kegiatan sekolah. Keempat, Pendidikan Berkualitas, sekolah harus menyediakan pendidikan berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan semua anak, tanpa diskriminasi apapun. Guru perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengajar dengan efektif. Keempat, Inklusi,Semua anak, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang setara dan inklusif. Sekolah ramah anak memastikan bahwa setiap anak memiliki akses ke pendidikan tanpa diskriminasi.

Pencegahan perkawinan anak memerlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Sekolah ramah anak memberikan landasan yang kuat dalam upaya ini, dengan mengedepankan keamanan, partisipasi aktif, pendidikan berkualitas, inklusi, dan kesehatan anak-anak. Dengan membangun sekolah ramah anak, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung perkembangan anak-anak secara penuh, membantu mereka menghindari risiko perkawinan anak, dan membangun masa depan yang lebih baik.

Mewujudkan sekolah ramah anak adalah langkah penting dalam upaya pencegahan perkawinan anak. Dengan menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, inklusif, dan mendukung, sekolah dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang berpendidikan, percaya diri, dan memiliki kontrol atas masa depan mereka. Melalui pendidikan yang berkualitas dan pemberdayaan, kita dapat mengubah norma sosial yang mengarah pada perkawinan anak dan mewujudkan dunia di mana setiap anak memiliki kesempatan untuk meraih potensinya secara penuh.

Penulis: Ahmad Hulaimi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *