Laporan Jurnalis Jeneponto: Samsir HR
TOPIKterkini.com, JENEPONTO,–
Sedikitnya 15 jembatan rusak parah diberbagai Kecamatan di Kabupaten Jeneponto, akibat diterjang pasca-banjir bandang yang terjadi pada, Selasa 22 Januari 2019 kemarin.
Salah satu jembatan terparah, adalah jembatan Munte Desa Bontomatene, Kecamatan Turatea, yabg terputus akibat arus banjir bandang sesaat lalu.
Jembatan yang menghubungka antara Dusun Munte dengan Desa Bontomatene itu, sangat berpengaruh bagi keselamatan masyarakat terutama anak sekolah. Mereka terpaksa melewati sungai dengan naik rakit yang dibuat oleh para TNI.
Derita yang dialami oleh sejumlah masyarakat di sana, baik dari pengguna jalan maupun para pengendara itu tak berlangsung lama.
Pasalnya, jembatan yang memakan waktu sekitar satu minggu masa pengerjaan. kini dalam waktu dua hari lagi jembatan munte sudah bisa dilalui sepeda motor dan masyarakat.
Dandim 1425 Jeneponto, Letkol Arh Sugiri sebagai koordinator penanganan bencana, menuturkan jembatan Munte dibangun atas kerjasama Yonzipur 8 dibantu Yonif 726, Kodim 1425 Jeneponto, serta jajaran Polres Jeneponto dan masyarakat.
“Itu dibawah pengawasan Danyonzipur 8. Dandim 1425 Jeneponto, sebagai koordinator wilayah membantu koordinator instansi terkait, baik Dinas PU Jeneponto maupun BPBD,” sebutnya.
BACA JUGA :
- Sampah Tak Diangkut, Warga: Kami Bakal Lakukan Aksi Tegas ke Dinas Terkait
- Diduga Lakukan Pungli, SDI 114 Agang Jene Jeneponto Dikeluhkan Orang Tua Siswa
- Inilah, Salah Satu “Tim” Jajaran Polres Jeneponto Yang Disegani
Dari pantauan awak media, Dandim 1425 Jeneponto, Letkol Arh Sugiri, hadir sebagai leading sector garda terdepan ditengah-tengah penderitaan masyarakat Jeneponto.
Tak hanya itu, ratusan prajurit, Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tersebar dibeberapa titik, selalu ambil barisan terdepan. Mulai dari sesi kemanusiaan, tanggap darurat, hingga pasca percepatan pemulihan.
Editor : Samsir